Indonesia Bergejolak, Bagaimana Keamanan Laga Timnas Garuda di Jawa Timur?
Olahraga

Indonesia tengah diliputi gejolak sosial politik. Aksi demonstrasi di sejumlah daerah berujung bentrokan dengan aparat hingga menelan korban jiwa.
Kondisi ini turut memberi bayangan serius terhadap keberlangsungan kompetisi sepak bola nasional. Pasalnya, di minggu ini, ada sejumlah pertandingan internasional yang akan dijalani timnas Indonesia di Tanah Air.
Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Taiwan pada 5 September dan Lebanon pada 8 September pada FIFA Matchday di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sementara itu, Timnas U-23 bersiap tampil pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Sidoarjo pada 3–9 September.
Baca Juga: Spasojevic Bersyukur Bisa Cetak Gol untuk Skuat Garuda
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menegaskan bahwa pihaknya percaya semua pertandingan internasional di Jawa Timur akan berjalan aman dan kondusif. Ia menyebut dukungan dari kepolisian, TNI, pemerintah daerah, hingga elemen suporter menjadi kunci keberhasilan.
“Kami sangat serius dan bangga dengan berapa kali event di sini, timnas event di sini, semua berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Baca Juga: Mitra Keluarga Berikan Klarifikasi Terkait Rekam Medis Pasien
Yunus menambahkan bahwa pemilihan Gelora Delta Sidoarjo dan Gelora Bung Tomo Surabaya bukan tanpa alasan. Menurutnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini Jawa Timur bisa menjadi tempat yang aman untuk pertandingan internasional.
“Makanya oleh Ketua Umum, Gelora Delta Sidoarjo dan Gelora Bung Tomo dipilih, karena yakin Jawa Timur akan aman untuk international match national team kita,” jelasnya.
“Terima kasih kepada semuanya, termasuk Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, kepolisian, TNI, elemen suporter di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya yang telah membantu agar pelaksanaan ini berjalan lancar dan aman,” kata Yunus.
Anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh, juga menyerukan agar masyarakat Jawa Timur kompak mendukung penyelenggaraan dua laga internasional di Surabaya dan Sidoarjo.
Ahmad menegaskan tidak ada pembatasan suporter pada pertandingan kali ini. Pihak kepolisian, TNI, dan elemen suporter disebut siap menjaga keamanan stadion. Bahkan jika ada provokator yang berusaha membuat onar, elemen suporter akan menyerahkannya langsung kepada aparat.
“Jika hal itu terjadi dan tidak kondusif maka akan berefek pada investasi, ekonomi, tourism, dan lain sebagainya. Kita jaga dan siap mendukung Timnas dan nama baik bangsa Indonesia,” tutur Ahmad Riyadh.
Di tengah situasi sosial yang memanas, pemain dan pelatih Timnas Indonesia juga menyerukan pesan persatuan. Nama-nama seperti Jay Idzes, Rizky Ridho, Joey Pelupessy, hingga pelatih Patrick Kluivert kompak mengajak masyarakat menjaga kedamaian bersama.
“Mari kita saling jaga. Mari kita jaga Indonesia,” bunyi pesan mereka dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram timnasindonesia.
Pesan itu disampaikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, agar lebih luas menjangkau masyarakat. Ajakan tersebut menjadi penting di tengah kondisi tanah air yang masih bergejolak.