Ini Fakta-fakta Dibalik Gunung Semeru Alami Erupsi Besar
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi besar pada Rabu (19/11/2025). A
ktivitas vulkanik yang meningkat drastis membuat pihak berwenang menaikkan status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menjadi level awas.
Berikut rangkuman lima fakta penting terkait erupsi Semeru terbaru.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi Luncurkan Kolom Abu 900 Meter ke Arah Lumajang dan Malang
1. Awan Panas Meluncur hingga 5,5 Kilometer
Erupsi Semeru. [Tiktok]
Erupsi awal ditandai dengan luncuran awan panas guguran yang bergerak cepat menuju kawasan Besuk Kobokan.
Kolom abu tebal berwarna kelabu terpantau condong ke barat laut hingga utara.
Data seismograf menunjukkan erupsi berlangsung selama lebih dari 16 menit.
2. Status Gunung Dinaikkan ke Level Awas
Badan Geologi resmi meningkatkan status Semeru dari siaga ke awas.
Warga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak dan diminta mewaspadai potensi lahar, guguran lava, serta aliran material vulkanik di sepanjang sungai yang berhulu di Semeru.
3. Pendakian Semeru Ditutup Total
Balai Besar TNBTS menutup seluruh jalur pendakian, termasuk rute ke Ranu Kumbolo.
Zona sektoral hingga 20 kilometer ke arah selatan–tenggara dinyatakan sebagai jalur aliran material berisiko tinggi, sehingga seluruh kegiatan wisata dihentikan sampai kondisi dinyatakan aman.
4. Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari
Pendakian ditutup sementara akibat semeru erupsi. [Tiktok]
Pemerintah Kabupaten Lumajang menerbitkan surat keputusan tanggap darurat selama tujuh hari.
Seluruh perangkat desa, camat, dan tim penanggulangan bencana diminta memperkuat koordinasi dan melakukan pengamanan serta evakuasi warga di wilayah terdampak.
5. Aktivitas Tambang di Sekitar Sungai Dihentikan
Sejumlah aktivitas pertambangan di aliran Curah Kobokan dan Besuk Lengkong dihentikan sementara.
Langkah ini diambil karena jalur sungai menjadi lintasan utama material vulkanik saat erupsi besar sehingga membahayakan para penambang dan warga sekitar.