Ramai Cari Link Bocil Chindo Oren, Waspada Jangan Sembarang Klik Tautan
Video bocil Chindo berbaju olahraga oren tengah viral di media sosial dan ramai diburu warganet. Dalam rekaman yang beredar, tampak seorang bocil perempuan mengenakan baju olahraga warna oren sedang melakukan gerakan naik turun.
Cuplikannya sudah tersebar luas di platform seperti TikTok dan X. Potongan video tersebut membuat banyak pengguna penasaran dan berusaha mencari versi lengkapnya.
Beberapa akun bahkan mengunggah ulang cuplikan itu dan menyebutnya sebagai “Chindo baju olahraga oren.” “Oh ini Chindo baju olahraga oren,” tulis salah satu pemilik akun TikTok pada Sabtu, 15 November 2025.
Baca Juga: Drama Eksekusi di Kejari Bekasi, Eks Bos Proyek Pasar Kranji Baru Berontak Dibawa ke Penjara
Beredarnya potongan video ini membuat banyak orang langsung menanyakan full link di kolom komentar. Pencarian terhadap link tersebut meningkat tajam, sehingga memenuhi berbagai kolom komentar di TikTok.
Namun, maraknya permintaan link video bocil baju olahraga oren justru membuka celah bagi oknum yang ingin menyebarkan tautan berbahaya. Link palsu bermodus video viral ini kerap digunakan untuk menjebak pengguna melalui teknik phishing.
Baca Juga: Polisi Dalami Kasus 'Tolak Ajakan Kriminal' Pria Viral Aniaya Pacar di Depok, Pelaku Ditangkap!
Phishing adalah upaya penipuan digital yang dilakukan dengan menyebarkan link palsu yang mengarahkan pengguna ke situs tiruan. Warganet diminta waspada terhadap jebakan phishing yang menggunakan link video dewasa di media sosial, karena modus ini sangat sering digunakan untuk mencuri data pribadi hingga membajak akun pengguna.
Cara kerja phishing cukup terstruktur dan mudah menipu korban. Oknum biasanya menyebarkan link video dewasa melalui mention/tag massal atau pesan langsung di media sosial.
Ilustrasi pihak tidak bertanggung jawab melakukan phishing lewat link Bocil Chindo baju oren. [Pexels]
Link tersebut biasanya tidak benar-benar menuju konten yang dijanjikan, melainkan ke situs palsu yang meniru tampilan platform asli seperti Facebook atau WhatsApp.
Di halaman tiruan tersebut, pengguna akan diminta login ulang atau mengisi data pribadi. Di laman palsu, pengguna diminta login kembali atau mengisi data pribadi seperti username, password, bahkan kode OTP, sehingga data dapat dicuri dan akun dibajak untuk disebarkan ke banyak korban lain. Kondisi ini membuat korban kehilangan kendali atas akun media sosialnya.
Untuk menghindari jebakan tersebut, pengguna perlu lebih teliti sebelum mengklik tautan apa pun. Dianjurkan untuk tidak sembarangan klik link terutama dari akun atau grup tidak dikenal dan selalu mengecek keaslian pengirim.
Tanda-tanda bahwa sebuah link adalah phishing juga bisa dikenali sejak awal. Teliti URL dengan cara hover link sebelum klik dan pastikan domain akurat, mulai dengan “https://” dan ada ikon gembok di bilah alamat.
Selalu waspada dan jangan asal klik link Chindo baju oren yang beredar di internet.
Domain aneh, salah ketik, atau huruf diganti angka menjadi indikator utama. Link yang memaksa pengguna login ulang atau meminta data tambahan hanya untuk “melihat video” juga patut dicurigai.
Selain itu, pengguna tidak dianjurkan memasukkan data pribadi di situs mencurigakan. Jangan pernah memasukkan data pribadi, username, password, atau OTP pada situs yang tidak resmi atau mencurigakan.
Mengaktifkan fitur keamanan dua faktor (2FA) juga sangat disarankan untuk memberikan perlindungan tambahan jika data terlanjur bocor.
Tetap waspada, jangan asal klik, dan sebarkan informasi ini agar keluarga serta teman tidak ikut terjebak link berbahaya.