Insiden Pelanggan Minum Cairan Pemutih dari Restoran, Ta Wan Akhirnya Buka Suara
Kejadian tak menyenangkan dialami seorang pelanggan saat sedang makan siang di restoran Ta Wan Level 21 Mall, Denpasar, Bali pada Kamis (6/11) sekitar pukul 14.00 WITA.
Seorang pengunjung perempuan menenggak cairan pemutih yang disangka air mineral, yang disajikan pihak restoran. Tanpa curiga, ia meneguk isi botol di meja yang dikiranya air minum biasa.
Begitu meminum air tersebut, korban langsung muntah hebat hingga cairan itu mengenai celana anaknya. Anehnya, bagian celana yang terkena muntahan langsung memutih, memunculkan dugaan bahwa cairan tersebut memang mengandung bahan pemutih.
Baca Juga: BGN Evaluasi SPPG Secara Menyeluruh, Cegah Siswa Keracunan MBG
Menyadari bahaya yang terjadi, korban langsung panik dan marah. Ia lantas dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Peristiwa itu sontak membuat suasana restoran menjadi tegang.
Korban menjalani pemeriksaan awal di RS Bhayangkara Denpasar. Sementara itu, pihak restoran dipanggil untuk dimintai pertanggungjawaban. Namun respons manajemen justru membuat korban semakin geram karena diminta menunggu pertemuan dengan manajer pusat di Yogyakarta pekan depan.
Baca Juga: Pasutri Tewas Keracunan Gas Water Heater di Solok: Ini Penyebab Teknis Kebocoran
Korban menilai pihak restoran tidak menunjukkan itikad baik. Ia menyebut pihak restoran mencoba berdamai dengan tawaran makan dan minum gratis. Bagi korban, insiden yang nyaris merenggut nyawa itu tidak bisa dianggap sepele.
Ilustrasi makan di restoran Ta Wan. [Instagram]
Karena merasa tidak mendapatkan respons memadai, wanita tersebut melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib sekitar pukul 17.00 WITA. Polda Bali segera menindaklanjuti laporan keracunan akibat makanan dan minuman di restoran tersebut.
Polisi memastikan laporan tersebut telah diterima dengan nomor STPL/2192/XI/2025/SPKT/Polda Bali. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariya Sandy membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan Ditreskrimsus akan melakukan pendalaman terkait dugaan kelalaian dalam penyajian makanan dan minuman.
“Nantinya kami akan tindak lanjuti. Tentunya dalami keterangan saksi, ahli, bukti-bukti pendukung. Tentu sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)," ujarnya singkat.
Di sisi lain, Ta Wan akhirnya merilis pernyataan resmi melalui unggahan media sosial, menjelaskan hasil investigasi internal. Dalam klarifikasi itu, manajemen menemukan dugaan pelanggaran prosedur kerja di mana seorang oknum karyawan menempatkan cairan pembersih dalam kemasan botol air mineral kosong untuk kepentingan pribadi.
Wadah tersebut diletakkan di area dekat bar minuman dan lupa dibawa pulang. Saat pergantian shift, karyawan berikutnya mengira itu air layak jual dan menempatkannya kembali ke area penyimpanan minuman. Akibatnya, botol tersebut secara tidak sengaja tersaji kepada pelanggan.
Manajemen Ta Wan menegaskan bahwa pelanggaran ini tidak mencerminkan komitmen perusahaan. Mereka telah menjatuhkan sanksi tegas kepada karyawan terkait, memperketat prosedur keamanan pangan, serta melakukan pelatihan ulang bagi seluruh staf.
"Sekali lagi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan yang terdampak serta seluruh masyarakat atas kejadian ini," demikian permintaan maaf pihak restoran.