Lifestyle

Intip Tradisi Suku Bajo, Inspirasi Klan Metkayina di Film Avatar

20 Desember 2025 | 22:44 WIB
Intip Tradisi Suku Bajo, Inspirasi Klan Metkayina di Film Avatar
Ilustrasi keterkaitan budaya Suku Bajo dengan film Avatar.

Setelah merilis Avatar: The Way of Water atau Avatar 2 tiga tahun lalu, pada 2025 rumah produksi Lightstorm Entertainment kembali mengeluarkan film Avatar: Fire and Ash.

rb-1

Film ini masih melibatkan jajaran pemeran utama dari sekuel sebelumnya, seperti Sam Worthington, Zoe Saldana, Stephen Lang, Kate Winslet, hingga Jamie Flatters.

Cerita berlanjut dengan fokus pada perjalanan Jake Sully yang kembali diperankan Sam Worthington.

Baca Juga: Trailer Final Avatar: Fire and Ash Dirilis, Ini Jadwal Tayang di Bioskop dan Durasinya

rb-3

Klan Metkayina Terinspirasi Suku Bajo

Dalam Avatar: Fire and Ash, Jake Sully memilih bergabung dengan Klan Metkayina setelah kepergian putranya, Neteyam, dalam insiden tragis di akhir Avatar: The Way of Water.

Baca Juga: Biodata dan Agama Sam Worthington, Pemeran Jake Sully di Film Avatar: Fire and Ash

Tak banyak yang tahu, Klan Metkayina ternyata terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia. Hal tersebut diungkap langsung oleh sutradara Avatar, James Cameron pada 2022 lalu.

Dalam wawancaranya dengan National Geographic, James Cameron menjelaskan proses kreatif dalam membangun karakter Klan Metkayina yang hidup di wilayah pesisir laut Pandora.

"Untuk mengambil budaya pribumi di planet kita dan memasukkannya ke dalam Pandora, kami melakukan banyak penelitian tentang budaya pribumi yang erat kaitannya dengan lautan,” kata James Cameron dalam wawancaranya.

Ia menyebut budaya Polinesia yang dikenal sebagai budaya perdagangan kano menjadi salah satu referensi utama. Selain itu, Suku Bajo di Indonesia juga menjadi inspirasi penting.

“Ada (orang Sama-Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat banyak hal seperti itu," ujar James Cameron.

Tradisi dan Kehidupan Suku Bajo

Kehidupan masyarakat Suku Bajo menjadi salah satu inspirasi Klan Metkayina di film Avatar. [Instagram]Kehidupan masyarakat Suku Bajo menjadi salah satu inspirasi Klan Metkayina di film Avatar. [Instagram]

Melansir indonesia.go.id, Suku Bajo yang dijuluki sebagai Pengembara Laut merupakan masyarakat yang terbiasa hidup nomaden di atas perahu. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka mengandalkan posisi bintang untuk bernavigasi di lautan.

Seiring waktu, sebagian masyarakat Bajo kini mulai menetap dengan membangun rumah di atas laut dangkal. Persebaran Suku Bajo tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di wilayah perairan Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Di Indonesia sendiri, Suku Bajo tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta wilayah Indonesia bagian timur lainnya.

Kehebatan Menyelam Suku Bajo

Suku Bajo dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menjelajahi dan menyelam di lautan. Mereka disebut mampu menyelam hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut hanya dengan satu tarikan napas.

Menariknya, saat menyelam mereka tidak menggunakan pakaian khusus atau alat bantu pernapasan. Berbekal kacamata renang sederhana yang terbuat dari kayu, mereka mampu bertahan di kedalaman tertentu.

Berdasarkan penelitian ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California, Berkeley, diketahui bahwa limpa orang Suku Bajo berukuran sekitar 50 persen lebih besar dibandingkan manusia pada umumnya.

Ukuran limpa yang lebih besar ini membantu meningkatkan produksi oksigen dalam darah.

Sebagai informasi, film Avatar: Fire and Ash telah tayang di bioskop Indonesia sejak 17 Desember 2025. Dalam tiga hari penayangan, film garapan James Cameron ini berhasil menembus angka 1 juta penonton.

Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring masih ditayangkannya Avatar: Fire and Ash di bioskop-bioskop Tanah Air.

Tag Avatar: Fire and Ash Suku Bajo Film Avatar