FT News – Sebuah drama terjadi di tengah Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9). Di mana, tim sepakbola putra Sulawesi Tengah (Sulteng) memilih untuk melakukan walkout (WO) saat bertanding melawan sang tuan rumah, Aceh.
Keputusan tersebut mereka ambil setelah hanya terdapat delapan pemain tersisa pada tim Sulteng setelah tiga kartu merah dilayangkan kepada mereka.
Selain itu, wasit yang memimpin laga, Eko Agus Sugiharto, mendapatkan tinju di wajahnya dari pemain Sulteng hingga terkapar setelah memberikan penalti kepada Aceh.
Buntut dari kejadian ini diduga berasal dari kekesalan pemain Sulteng yang merasa sang wasit “berpihak” kepada tim tuan rumah.
Sebelumnya, Sulteng berhasil unggul 0-1 hingga mendekati akhir pertandingan. Naas, sebuah handball di dalam kotak penalti membuahkan Aceh sebuah kesempatan untuk melakukan penalti yang akhirnya menyeimbangkan kedudukan.
Sulteng dan Aceh pun harus melanjutkan pertandingan menuju babak tambahan. Akan tetapi, tim Sulteng lebih memilih untuk mengundurkan diri sehingga Aceh dapat lanjut menuju semi-final.
Tangis para pemain tim PON sepakbola Sulteng, mereka menolak melanjutkan pertandingan dgn Tim sepakbola PON Aceh setengah tim mereka mendapatkan 3 kartu merah dan wasit juga memberikan hadiah finally kepada Tim ACEH
Pertandingan berakhir 1 – 1 dan Tim Aceh dinyatakan menang WO pic.twitter.com/UTCT5j5K1U
— Never (@neVerAl0nely) September 15, 2024
Sebuah video beredar di X yang memperlihatkan beberapa pemain Sulteng yang menangis. Banyak juga yang menyuarakan kekesalannya kepada pihak penyelenggara pertandingan karena merasa telah dicurangi.
“Tiga orang terkena kartu merah,” ungkap pemain Sulteng yang menggunakan nomor 26 ini.
“Dua kali kami penalti. Di mana hati nurani?” teriak salah seorang dari tim Sulteng.
Di akhir video, semua pemain Sulteng berpelukan bersama dan tidak dapat menahan tangis mereka di dalam ruang ganti setelah hasil yang mengecewakan ini.