Jan Djuhana Kenang Kembali Awal Karier Sheila On 7

FT News – Jan Djuhana mengenang kembali awal-awal Sheila On 7 menapak karier di industri musik Indonesia. Medio 1998 Sheil On 7 datang ke Jakarta, membawa demo album untuk di sodorkan ke label rekaman di Jakarta.

Mereka juga sempat mampir ke Sony Music dan langsung diterima Jan Djuhana yang sast itu sebagai artist and repertoire (A&R) di Sony Music Indonesia.

“Karena mereka datang dari Jogja kasihan juga. Gak enak kalau gak diterima, ada beberapa lagu yang menurut saya bagus. Lalu saya katakan ke mereka kalia punya lagu lagi? rencananya saya mau buat 1 album jadi perlu banyak lagu. Lalu saya sarankan agar mereka kembali dulu ke Jogja nanti setelah ada lagu-lagu baru kembali lagi ke Jakarta,” kenang Jan saat berbincang dengan wartawan.

Ada beberapa dalam album demo mereka yang saya suka. Seperti Kita dan JAP. Sekitar 2 Minggu setelah pertemuan di Jakarta, Anak-anak Sheila On 7 menelpon saya dan memberi kabar kalau mereka punya lagu baru.

Jan Djuhana
Jan-Djuhana. [Yogi/ FTNews.id]
“Pak kami ada lagu nih pak. Tapi kami gak punya dana untuk rekaman. Gini aja deh kalian datang saja semua ke Jakarta sekalian kenalan nanti saya siapkan studio untuk rekam demo, ” Ucap Jan Djuhana.

Akhirnya personel Sheila On 7 datang semua ke Jakarta. Mereka kami ajak ke studio untuk merekam lagu demo dengan Digital Audio Tape (DAT) dibantu Stephan Santoso sebagai operator. Sheila On 7 merekam 15 lagu demo secara live.

Setelah merekam lagu-lagu demo mereka saya sarankan pulang ke Yogyakarta dulu. Karena saya perlu waktu untuk menyimak lagu-lagu mereka. Jika sudah siap segala sesuatunya, saya minta mereka kembali ke Jakarta.

“Saya menyimak secara seksama lagu-lagu mereka. Total saat itu Sheila On 7 sudah mengumpulkan 21 lagu. Enam lagu demo ditambah 15 lagu yang direkam bersama Stephan Santoso,” ujarnya.

BACA JUGA:   Kesehatan Memburuk, Sunwoo The Boyz Hiatus Sementara

Dari 21 lagu tersebut, dirinya memilih 10 lagu yang ditelinga saya sangat menarik. Ke-10 lagu inilah yang mengisi album pertama Sheila On 7 pada tahun 1999, “Tertatih”, ” Kita”, “JAP”, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki”, ” Pe De”, “Dan”, ” Terlintas 2 Kata”, “Berai”, “Bobrok” dan “Perhatikan Rani”.

Band Sheila On 7 menghibur penonton pada konser “Tunggu Aku di Jakarta” di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/01/2023) Band Sheila On 7 menghibur penonton pada konser “Tunggu Aku di Jakarta” di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/01/2023). Band Sheila On 7 menghibur penonton pada konser “Tunggu Aku di Jakarta” di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/01/2023). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa)

Setelah itu, Sony Music Indonesia langsung teken kontrak dnegan Sheila On 7 untuk 8 album. Jadi kira-kira ada sekitar 80 lagu Sheila On 7 ada di Sony Music Indonesia.

Melihat Sheila On 7 saat ini, Jan Djuhana merasa bangga. Bisa mengangkat putra daerah asal Yogyakarta, yang sebelumnya mungkin Yogyakarta tidak dikenal ada arti topnya. Tapi sekarang dengan hadirnya Sheila On 7 yang jadi salah satu band papan atas di Indonesia Yogyakarta cukup diperhitungkan di belantika musik Indonesia.

“Tapi mereka tetap hidup bersahaja, gak konsumtif dan tetap memilih tinggal di Jogja. Mereka sekarang dengan kondisi keuangannya sudah ada di zona nyaman, ” ungkap Jan Djuhana.

Dalam obrolan yang berlangsung hangat dan santai itu, Jan  juga membeberkan kalau Sheila On 7 bakal merilis 3 lagu baru. Yang rencananya akan rekaman di Jepang.

“Sheila On 7 mau rekaman 3 lagu baru usai penutupan konser di Bandung nanti sekitar bulan Oktober. Mereka rencananya akan berangkat ke Jepang dimodalin Sony Music Publishing Indonesia,” kata Jan Djuhana.

Selain Sheila On 7 Nama-nama band top lainnya juga tenar berkat Jan Djuhana seperti, Padi, /rif, Cokelat, Glenn Fredly, Audy, Ello dan Burgerkill.

Cerita perjalan Jan Djuhana dalam industri musik Indonesia juga sudah dibukukan dengan judul “Di Balik Bintang, Jan Djuhana Dalam Industri Musik Indonesia “yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Buku setebal 400 halaman lebih yang ditulis Frans Sartono ini begitu detail mengulas kembali bagaimana proses Jan Djuhana dalam menemukan dan mengorbitkan band dan artis terkenal di Indonesia.

Artikel Terkait