Jokowi: Diperkirakan di Satelit NASA Tahun 2050-an Sepertiga Jakarta Bisa Kena Banjir dari Laut
Metropolitan

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan risiko banjir Jakarta tidak hanya akibat dampak hujan. Namun juga karena meluapnya air laut.
Karena itu, Jokowi menilai program rencana pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa oleh pemerintah, perlu segera direalisasikan.
"Itu jadi program pemerintah Pak Prabowo, sangat urgent dilakukan," kata Jokowi kepada awak media, Kamis (6/3/2025).
Baca Juga: Garuda Nusantara Raih Emas, Jokowi Ucapkan Selamat
"Air dari laut naik tiap tahun 8-13 cm, sehingga diperkirakan di satelitnya NASA tahun 2050-an sepertiga Jakarta bisa kena banjir dari laut juga yang dari atas," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar normaliasi Sungai Ciliwung yang melintasi sejumlah titik di Jakarta, dilanjutkan guna meminimalisir potensi banjir.
"Yang kita harus tahu, di Jakarta dilewati 13 sungai, bukan hanya Ciliwung, ada Pesanggrahan, Cipinang, dan lain-lain," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca Juga: Hari Ini! PN Solo Gelar Sidang Perdana Gugatan Ijazah dan Mobil Esemka Jokowi
Ia mengatakan, saat ini sudah dibuat bendungan sungai terbesar yakni Ciliwung. Tepatnya dibangun di wilayah atas, yakni di Kabupaten Bogor.
"Di situ ada Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi. Ini waduk kering untuk menahan air, tapi kalau air makin banyak ya tidak menampung, mau nggak mau air harus ke luar," katanya.
Karena itu, Jokowi meminta agar normalisasi Sungai Ciliwung dapat dilanjutkan.
"Sungai Ciliwung yang tinggal 16 km ya itu memang harus dilanjutkan agar bisa mengurangi. Setelah Ciliwung rampung ada 12 sungai lain yang perlu dinormalisasi," pungkas Jokowi.