Kapan Waktu yang Tepat Bayar Fidyah? Simak Ulasannya!
Lifestyle

Ibadah Puasa menjadi satu kewajiban bagi umat Muslim.
Namun tak jarang ada sebagian orang yang tidak mampu menjalankannya karena alasan tertentu seperti penyakit, lanjut usia dan alasan lain yang membuat dirinya tidak berpuasa.
Islam sendiri tidak memperberat urusan kaumnya. Ada keringanan bagi mereka yang tidak bisa berpuasa, yaitu dengan membayar fidyah sebagai bentuk pengganti.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Medan Sekitarnya, Kamis 13 Maret 2025
Kapankah waktu yang paling tepat untuk membayar fidyah? simak ulasannya!
Fidyah merupakan ibadah yang berkaitan dengan hak orang lain, yakni memberi makan fakir miskin.
Oleh karena itu, memahami waktu yang dianjurkan untuk membayarnya menjadi penting agar seseorang bisa menjalankan kewajiban ini dengan tepat dan tidak khawatir akan kelalaiannya.
Baca Juga: Razia saat Ramadan, Satpol PP Sita Ratusan Miras di Pademangan
Allah SWT telah menjelaskan kewajiban membayar fidyah dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 184:
"(Yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati menjalankan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Ayat ini menegaskan bahwa berpuasa tetap lebih utama, tetapi bagi yang benar-benar tidak mampu, fidyah menjadi solusi terakhir.
Oleh karena itu, penting untuk membayar fidyah tepat waktu agar tetap mendapatkan keutamaan dalam ibadah ini.
Berikut beberapa waktu yang dianjurkan untuk membayar fidyah:
1. Dibayarkan di hari yang sama
Fidyah dapat dibayarkan pada hari yang sama saat seseorang tidak berpuasa. Misalnya, jika seseorang tidak bisa berpuasa karena sakit menahun, ia bisa langsung memberikan makanan matang atau bahan makanan pokok kepada fakir miskin pada hari itu juga. Cara ini memberikan keutamaan karena fidyah dibayarkan tepat waktu. Pemberian bisa dilakukan kepada orang yang sama setiap hari atau berbeda-beda.
2. Menjelang akhir Ramadan
Jika seseorang tidak membayar fidyah harian, ia bisa melunasinya di akhir bulan Ramadan.
Dalam hal ini, jumlah fidyah harus disesuaikan dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Sahabat Anas bin Malik pernah melakukan cara ini dengan membayar fidyah di akhir Ramadan dengan mengundang fakir miskin ke rumahnya dan memberikan makanan siap santap.
Islam juga memberikan keringanan bagi mereka yang belum bisa membayar fidyah tepat waktu.
Jika seseorang belum mampu melunasinya sebelum Ramadan berakhir, ia tetap diperbolehkan membayarnya setelah bulan Ramadan, sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
Namun, membayar fidyah lebih awal tetap lebih utama karena puasa yang belum ditunaikan dianggap sebagai hutang yang harus segera diselesaikan.
Oleh karena itu, jika memungkinkan, fidyah sebaiknya dibayarkan sesegera mungkin agar kewajiban ini tidak tertunda terlalu lama.