Internasional

Kebijakan Baru, Google dan Apple Peringatkan Karyawan Hindari Perjalanan Internasional

22 Desember 2025 | 03:03 WIB
Kebijakan Baru, Google dan Apple Peringatkan Karyawan Hindari Perjalanan Internasional
Ilustrasi [Foto: X]

Firma hukum yang mewakili Google dan Apple telah memperingatkan bahwa karyawan yang membutuhkan stempel visa untuk masuk kembali ke Amerika Serikat harus menghindari meninggalkan negara tersebut karena waktu pemrosesan visa yang lebih lama dari biasanya, menurut Business Insider (BI).

rb-1

BI mengatakan telah melihat memo dari BAL Immigration Law (yang mewakili Google) dan Fragomen (yang mewakili Apple), dilansir TechCrunch.

“Mengingat pembaruan terbaru dan kemungkinan penundaan yang tidak terduga dan berkepanjangan saat kembali ke AS, kami sangat menyarankan agar karyawan tanpa stempel visa H-1B yang valid menghindari perjalanan internasional untuk saat ini,” demikian isi memo Fragomen.

Baca Juga: 26 Tahun Beroperasi, Internet Explorer Akhirnya Pensiun

rb-3

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada BI bahwa kedutaan “sekarang memprioritaskan pemeriksaan menyeluruh setiap kasus visa di atas segalanya.”

Salon juga melaporkan bahwa “ratusan” profesional India yang pulang untuk memperbarui visa kerja AS mereka pada bulan Desember, telah mengalami pembatalan atau penjadwalan ulang janji temu di kedutaan AS karena persyaratan baru untuk pemeriksaan media sosial.

TechCrunch telah menghubungi Google dan Apple untuk meminta komentar.

Baca Juga: Apple Resmi Tunjuk Alibaba untuk Hadirkan Layanan Fitur AI di Tiongkok

Kedua perusahaan tersebut, bersama dengan perusahaan teknologi besar lainnya, mengeluarkan peringatan serupa pada bulan September ketika Gedung Putih mengumumkan bahwa perusahaan harus membayar biaya sebesar $100.000 untuk permohonan visa H-1B.

Imigrasi As[Foto X]Imigrasi As[Foto X]Pemegang Visa Kerja H-1B, L-1, dan O-1

Dikutip dari berbagai sumber, per Desember 2025, Google dan Apple telah mengeluarkan peringatan internal kepada karyawan mereka, khususnya bagi pemegang visa kerja Amerika Serikat (seperti H-1B, L-1, dan O-1), untuk menghindari atau menunda perjalanan internasional.

Penyebab utama dari masalah ini adalah, terjadinya hambatan signifikan dalam pemrosesan visa di berbagai kedutaan besar AS di seluruh dunia. Antrean untuk janji temu pencetakan stempel visa (visa stamping) dilaporkan bisa memakan waktu hingga 12 bulan di beberapa lokasi.

Masalah ini berisiko bagi karyawan yang meninggalkan AS tanpa stempel visa yang valid terancam tertahan di luar negeri (stranded) dalam waktu lama karena tidak bisa kembali masuk ke AS tanpa dokumen tersebut.

Kebijakan Migrasi AS yang Baru

Penundaan ini berkaitan dengan kebijakan pengetatan imigrasi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, termasuk persyaratan baru untuk pemeriksaan akun media sosial bagi pemohon visa guna memperketat penyaringan keamanan.

Kedua raksasa teknologi ini sangat menyarankan karyawan untuk tetap berada di wilayah AS guna menghindari risiko gangguan operasional dan ketidakpastian status hukum mereka saat ingin kembali bekerja.

Sumber: Tech Crunch, berbagai sumber

Tag Google Apple Imigrasi AS