Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang: 12 Korban Tewas Teridentifikasi, Termasuk Balita dan Anak

Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengungkap identitas 12 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus di Kota Padang Panjang. Dari total korban, dua di antaranya masih berusia balita dan anak-anak.

"Sebanyak 12 jenazah sudah berada di RSUD Kota Padang Panjang dan seluruhnya berhasil dikenali," ungkap Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso, Selasa (6/5/2025).

Hingga pukul 17.00 WIB, baru tiga keluarga yang datang ke rumah sakit untuk mengambil jenazah. Kartyana memperkirakan jumlah tersebut akan bertambah seiring kedatangan keluarga korban lainnya.

Kecelakaan maut bus ALS di Padang Panjang. [X]

"Kami masih menunggu kedatangan keluarga lain yang kemungkinan akan menjemput anggota keluarga mereka yang menjadi korban kecelakaan tragis ini," tandas Kartyana.

Dari sisi proses identifikasi, tim DVI Polda Sumbar tidak mengalami hambatan berarti. Hal ini disampaikan oleh dr Eka Purnama Sari, Kasubdit Dokpol Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar.

"Sebagian besar jenazah masih dalam kondisi yang memungkinkan untuk diidentifikasi, baik melalui sidik jari, kartu identitas, maupun barang pribadi yang dibawa korban," ujar Eka.

Rinciannya, 10 korban dikenali lewat sidik jari, sedangkan dua lainnya menggunakan data medis dan informasi properti pribadi dari pihak keluarga. Tiga jenazah telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dibawa kembali ke kampung halaman di Medan, Sumatera Utara.

Kecelakaan maut bus ALS di Padang Panjang. [X]

Daftar Nama penumpang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus Padang Panjang:

1. Rema Andini Pane (1,5 tahun)

2. Naufal Rehan Pane (6 tahun)

3. Riski Agustini Lubis (32 tahun)

4. Melaiki Sinaga (74 tahun)

5. Karmina Gultam (74 tahun)

6. Sarudin Nainggolan (74 tahun)

7. Desrita Nainggolan (50 tahun)

8. Sri Rejeki (38 tahun)

9. Romaida Sitanggang (74 tahun)

10. Etrick Gustaf Wenas (26 tahun)

11. Aryudi (38 tahun)

12. Atas Silaen (30 tahun)

Peristiwa kecelakaan maut di Sumatera Barat ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat. Proses evakuasi dan identifikasi jenazah masih terus berlangsung dengan pengawalan dari tim gabungan.