Kembali Jadi Korban Penipuan, Fuji Sampai Alami Trauma?

Selebgram Fuji kembali mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (31/10/2025). Kedatangannya untuk memberikan keterangan tambahan terkait laporan dugaan penggelapan dana.

Kasus penggelapan itu berawal ketika Fuji mengetahui adanya dugaan penggelapan dari adminnya sendiri. Semua bermula saat ia meminta bukti transfer untuk video endorsement.

Sering Jadi Korban Penipuan

Baca Juga: Gagal Hadir di Ultah Gala, Mayang Tetap Kirim Kado: 'Siapa Tahu Mau Belajar Musik'

Fuji mendatangi Polres Metro Jaksel Jumat, 31 Oktober 2025. [ftnews-raka]Dalam kesempatan itu, Fuji mengaku tidak lagi merasa trauma meski sering menjadi korban penipuan. Ia justru mengatakan sudah terbiasa menghadapi kejadian seperti ini.

“Jujur sampai ngomong trauma aja udah enggak. Udah lebih ke ‘Yah, lagi nih,’” kata Fuji.

Ia menyebut manusia memang bisa serakah. Fuji mengakui bahwa sifatnya yang cuek membuat orang lain lebih mudah mencari celah.

Baca Juga: Venna Melinda Dapat Hadiah dari Fuji: 'Aku Apresiasi, Tapi Soal Jodoh Biar Verrell yang Tentukan'

Namun ia menegaskan bahwa pengkhianatan tetap menyakitkan.

Saat bertemu pelaku malam itu, admin langsung mengaku. Fuji mengatakan nominal yang awalnya ia lihat memang kecil, tetapi setelah ditelusuri jumlahnya semakin besar.

Ia mengungkap admin tersebut tidak tinggal di rumahnya, tetapi malam itu datang untuk meminta approval. Dari momen itu, seluruh dugaan mulai terbuka.

Fuji juga mengungkap bahwa beberapa orang lain yang diduga terlibat sudah mengundurkan diri. Mereka diduga mengetahui bahwa perbuatan admin akan terbongkar.

Dukungan Orang Tua

Fuji mendatangi Polres Metro Jaksel Jumat, 31 Oktober 2025. [ftnews-raka]Dalam proses hukum, Fuji mengungkap belum pernah bertemu langsung dengan pelaku. Ia juga mengatakan belum ada komunikasi atau itikad baik dari pihak terlapor.

Sementara, kerugian belum dapat dijelaskan totalnya karena proses perhitungan masih berjalan. Namun, diperkirakan mencapai Rp1 miliar lebih.

Fuji juga menceritakan dukungan penuh dari orang tuanya.

“Papa aku selalu nenangin aku. Mama tiap pagi ngecek aku ke rumah,” ujarnya.

Meski kini lebih selektif, Fuji mengatakan orang tuanyalah yang kini semakin memperketat proses kenalan hingga kerja sama. Ia berharap masalah ini menjadi yang terakhir.