Daerah

KGPH Purbaya, Putra Mahkota yang Dipersiapkan Meneruskan Tahta PB XIII

03 November 2025 | 18:45 WIB
KGPH Purbaya, Putra Mahkota yang Dipersiapkan Meneruskan Tahta PB XIII
KGPH Purbaya [instagram.com/kraton_solo]4

Suasana duka mendalam menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setelah berpulangnya Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi pada Minggu, 2 November 2025.

rb-1

Kepergian sang raja tak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga besar keraton, tetapi juga menandai babak baru dalam sejarah panjang Kesunanan Surakarta.

Di tengah kabar duka, perhatian publik beralih kepada figur penerus tahta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, atau KGPH Purbaya.

Baca Juga: Pakubuwono XIII Dimakamkan Rabu 5 November 2025, Ini Rute Kirab Jenazah

rb-3

Ia merupakan putra mahkota yang telah lama dipersiapkan untuk melanjutkan amanah luhur sang ayah.

Persiapan pengangkatan Purbaya sejatinya bukan keputusan mendadak. Sejak tahun 2022, proses penetapan dirinya sebagai putra mahkota dilakukan dengan kehati-hatian dan pertimbangan matang.

Baca Juga: Heboh! Ada Nama Kaesang Pangarep di Bursa Pilwalkot Surakarta

Langkah ini diambil sebagai bentuk pembelajaran dari konflik internal pasca wafatnya PB XII pada 2004, dengan harapan transisi kali ini berlangsung damai dan penuh kehormatan.

Sosok KGPH Purbaya: Pemimpin Muda yang Dipersiapkan Sejak Dini

Sosok KGPH Purbaya Pemimpin Muda yang Dipersiapkan Sejak Dini [Instagram.com/kraton Solo]Sosok KGPH Purbaya Pemimpin Muda yang Dipersiapkan Sejak Dini [Instagram.com/kraton Solo]KGPH Purbaya adalah putra tunggal PB XIII dan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono (Asih Winarni). Sejak muda, ia dikenal memiliki ketenangan dan ketegasan yang mencerminkan sosok pemimpin masa depan.

Saat ditetapkan sebagai putra mahkota, Purbaya masih berusia 21 tahun dan menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.

Penunjukan di usia muda menunjukkan kepercayaan besar keluarga keraton terhadap karakter dan kapasitasnya.

Selain mempelajari hukum modern, Purbaya juga mendalami sejarah dan filosofi budaya Jawa bekal penting untuk menuntun arah kepemimpinannya di masa mendatang.

Meski struktur keluarga PB XIII cukup kompleks karena adanya beberapa kakak tiri, penetapan Purbaya sebagai pewaris tunggal dilakukan melalui musyawarah keluarga besar, sehingga diharapkan menghindari potensi perpecahan internal.

Harapan Baru bagi Kasunanan Surakarta

Penetapan KGPH Purbaya mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan nasional. Sejumlah tokoh seperti Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, mantan Menko Polhukam Wiranto, hingga dr. Reisa Broto Asmoro hadir dalam upacara pengukuhannya.

Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan moral terhadap keberlanjutan institusi budaya Jawa yang bersejarah.

Meski tak lagi memiliki kekuasaan politik formal, Keraton Surakarta tetap memiliki peran penting sebagai penjaga warisan budaya dan nilai-nilai luhur adat Jawa.

Dengan berpulangnya PB XIII, masyarakat menaruh harapan besar pada Purbaya agar dapat menjembatani nilai tradisional dengan semangat modernitas.

Dalam beberapa kesempatan, Purbaya disebut memiliki gagasan progresif untuk menjadikan keraton sebagai pusat edukasi dan kebudayaan yang lebih terbuka bagi masyarakat.

Dengan semangat muda dan dedikasi tinggi, KGPH Purbaya diharapkan mampu membawa napas baru bagi Kasunanan Surakarta — menjaga warisan masa lalu sekaligus menatap masa depan dengan bijaksana.

Tag Surakarta Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Purbaya