Kondisi Jalan dan Kecepatan Tinggi Diduga Jadi Faktor Tewasnya Diogo Jota
Otomotif

Dunia sepak bola kembali berduka. Diogo Jota, penyerang andalan Liverpool dan Timnas Portugal, meninggal dunia dalam kecelakaan tragis bersama kakaknya, André Silva, yang juga berprofesi sebagai pesepakbola di divisi dua Liga Portugal.
Insiden ini terjadi pada dini hari, 3 Juli 2025, saat mereka melintasi kilometer 65 di jalan tol A-52, atau dikenal sebagai Autovía de las Rías Baixas, di wilayah Zamora, Spanyol.
Diogo Jota dan sang adik (Instagram)
Baca Juga: Sikap Mulia Diogo Jota pada Luis Diaz yang Terungkap Jelang Kepergiannya
Dikutip dari Marca.com, berdasarkan laporan awal, kendaraan yang ditumpangi oleh Diogo Jota dan kakaknya, sebuah mobil sport Lamborghini (jenis belum dikonfirmasi), mengalami kecelakaan tragis.
Mobil tersebut keluar jalur dan menabrak pembatas jalan tol sebelum terbakar hebat. Kobaran api begitu besar hingga membuat mobil sulit dikenali. Tragisnya, kedua korban dinyatakan tewas di lokasi kejadian.
Pihak berwenang setempat masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Namun berdasarkan temuan sementara, beberapa faktor diduga berperan dalam insiden tragis tersebut.
Baca Juga: Jurgen Klopp Ungkap Kesedihan Mendalam atas Kepergian Mantan Pemainnya Diogo Jota
Dugaan Ledakan Ban dan Kritik atas Kondisi Jalan A-52
Kecelakaan Jota dan sang adik (Dailymail)
Meski jalan A-52 dikenal memiliki visibilitas baik dan tidak terdapat lubang besar, pengguna jalan sebelumnya telah mengeluhkan kondisi retakan halus dan tambalan-tambalan di jalur kanan, yang membuat banyak pengemudi lebih memilih jalur kiri. Permukaan yang tidak stabil ini dipandang sebagai salah satu potensi penyebab kecelakaan.
Menurut laporan dari kantor berita EFE, penyebab kuat mengarah pada kemungkinan ledakan ban (reventón) yang terjadi saat mobil berusaha menyalip kendaraan lain.
Hal ini menyebabkan pengemudi kehilangan kendali, terlihat dari jejak selip di aspal yang menunjukkan mobil melintasi median jalan sebelum akhirnya terbakar.
Ada pula dugaan soal kecepatan tinggi, yang dikuatkan oleh kerusakan parah pada pembatas jalan. Meski mobil Lamborghini umumnya dilengkapi dengan sistem bantuan menjaga jalur dan fitur keselamatan canggih, hilangnya kendali dalam kecepatan ekstrem tetap menjadi risiko besar.
Pihak kepolisian setempat masih terus mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV dan data dari sistem kendaraan untuk mengungkap secara pasti kronologi insiden maut ini.