Ekonomi Bisnis

Konsumen Kecewa Klaim Air Aqua vs Fakta Sumur Bor

23 Oktober 2025 | 19:03 WIB
Konsumen Kecewa Klaim Air Aqua vs Fakta Sumur Bor
air pegunungan vs air sumur bor

Citra produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Aqua yang selama ini melekat kuat sebagai air murni dari sumber mata air pegunungan tiba-tiba goyah. Hal ini terjadi setelah Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu pabriknya. Temuan di lapangan menunjukkan air yang digunakan ternyata berasal dari sumber air tanah dalam atau "sumur bor," memicu gelombang kekecewaan konsumen dan tudingan praktik pemasaran yang menyesatkan.

rb-1

​Dalam sidak yang rekamannya kemudian viral, KDM mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui bahwa bahan baku air Aqua diambil melalui pengeboran air tanah dalam. Ini berbeda dengan narasi yang selama ini dipromosikan, yaitu pengambilan dari air permukaan atau mata air alami pegunungan. "Selama ini masyarakat percaya bahwa air dalam kemasan bermerek itu berasal dari mata air pegunungan. Setelah saya lihat langsung ke lokasi, ternyata sumbernya air tanah," ujar KDM, menekankan bahwa publik berhak atas fakta yang sebenarnya.

​Reaksi Kritis dan Kekecewaan Konsumen ​Temuan ini sontak memicu reaksi keras di media sosial. Banyak warganet yang secara terbuka mengaku merasa "tertipu," menyindir bahwa produk yang mereka konsumsi "tak ada bedanya dengan air sumur rumah sendiri." Kekecewaan ini berakar kuat pada ketidaksesuaian antara narasi iklan yang mengedepankan kemurnian "air pegunungan" dengan fakta sumber air yang berasal dari pengeboran tanah dalam.

Baca Juga: Kasus Aqua: Salah Kaprah Pengertian Air Pegunungan, Ini Penjelasan Profesor ITB

rb-3

​Pihak manajemen pabrik Aqua segera merespons dengan menyatakan bahwa air tanah memiliki kualitas unggul dan lebih terlindungi dari kontaminasi dibanding air permukaan. Perusahaan berdalih bahwa air tanah melalui proses penyaringan alami yang lebih efektif dan dianggap lebih aman untuk dikonsumsi. Namun, argumentasi ini tidak sepenuhnya meredakan kegaduhan yang terjadi di masyarakat.

perdebatan KDM dan karyawan pabrik AQUAperdebatan KDM dan karyawan pabrik AQUA ​Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas ​Bagi sebagian besar masyarakat, isu utamanya bukan sekadar kualitas, melainkan kejujuran label. Sejumlah aktivis konsumen dan masyarakat mendesak pemerintah untuk segera melakukan audit serta meninjau ulang labelisasi produk AMDK di Indonesia. Mereka menuntut adanya transparansi total agar klaim komersial sejalan dengan realitas di lapangan. ​KDM menegaskan sidak ini merupakan bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat. Kontroversi ini secara luas menyoroti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam industri air minum. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi konsumen agar lebih kritis terhadap setiap klaim produk, sekaligus mendorong pelaku industri untuk mengedepankan kejujuran, bahkan dalam detail terkecil sumber bahan baku, demi menjaga kepercayaan publik. Hingga kini, diskusi publik mengenai temuan ini masih bergulir, menanti langkah tegas pemerintah dan klarifikasi yang lebih menyeluruh dari pihak produsen.

Tag AirPegunungan AquaSumurBor SidakKDM AirKemasan KontroversiAqua HakKonsumen DediMulyadi

Terkait