Kontroversi Dr. Irwin soal ‘Rahim Copot’ Viral, Begini Kronologi dan Penyebab Ributnya
Jagad maya kembali dihebohkan dengan memuat seputar kesehatan perempuan. Kali ini, sorotan publik mengarah pada dokter spesialis konten Dr. Irwin Lamtota, yang kontroversi terseret usai memberikan komentar satir terkait isu “rahim copot” topik yang tengah ramai di media sosial.
Diskusi ini bermula dari cerita Dr. Gia Pratama saat menjadi tamu dalam podcast Raditya Dika . Ia menceritakan bantuan kasus ekstrem seorang ibu yang melahirkan melalui dukun beranak, hingga akhirnya mengalami kondisi serius berupa rahim yang terlepas pascapersalinan.
Kisah tersebut membuat resah publik, terutama calon ibu, dan memicu perbincangan luas di kalangan warganet dan tenaga medis.
Namun alih-alih meredakan kekhawatiran, gelombang opini justru semakin membesar setelah komentar sinis Dr. Irwin tersebar luas.
Komentar Satir Dr. Irwin yang Picu Reaksi Keras
Dr Irwin Lamtota (Instagram.com/irwinlamtota)Melalui unggahan yang sempat di-repost akun @ritttarrajagukguk pada 16 November 2025, Dr. Irwin menuliskan kritik satir:
“Di saat negara lain sedang membahas teknologi transplantasi rahim, negara Wakanda dan Konoha sedang membahas rahim copot.”
Komentar tersebut langsung menuai reaksi beragam. Sebagian besar warganet menilai pernyataannya tidak sensitif dan meremehkan masyarakat.
Ia bahkan menambahkan bahwa jika kasus tersebut benar terjadi, seharusnya ada laporan ilmiah internasional karena hampir tidak ditemukan dalam literatur medis yang ia ketahui.
Sebagian masyarakat menganggap Dr. Irwin terlalu skeptis, sementara sebagian lainnya mendukung sikap kritisnya. Kendati begitu, sentimen negatif tetap mendominasi respon warganet.
Profil Singkat Dr. Irwin dan Pelajaran dari Kontroversi
Dr Irwin Lamtota (Instagram.com/irwinlamtota)Di balik kontroversi ini, Dr. Irwin sebenarnya dikenal sebagai dokter kandungan dengan rekam jejak profesional. Lahir di Medan pada tanggal 2 November 1992, ia menempuh pendidikan dokter dan spesialis obstetri serta ilmu kedokteran di Universitas Sumatera Utara.
Ia terdaftar sebagai anggota POGI dan berpraktik di RSD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang serta RSUD Sultan Fatah. Melalui akun Instagram @irwinlamtota, ia aktif memberikan edukasi seputar kesehatan reproduksi kepada lebih dari 17 ribu pengikut.
Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa komunikasi publik soal kesehatan reproduksi harus dilakukan dengan penuh empati. Meski ketelitian medis adalah hal yang mutlak, penyampaian informasi juga perlu mempertimbangkan kondisi psikologis masyarakat agar tidak memicu salah paham atau kecemasan berlebihan.
Pada akhirnya, termasuk ini membuka ruang edukasi yang lebih luas tentang pentingnya penyampaian aman, peran tenaga medis profesional, serta kewaspadaan terhadap informasi yang tidak terverifikasi di media sosial.