Kontroversi Penalti Alvarez, Aturan Ini yang Dilanggar?
Olahraga

Pertandingan Atletico Madrid vs Real Madrid di Stadion Wanda Metropolitano pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2024/2025, Kamis (13/3/2025) dini hari, sempat menuai kontroversi di babak adu penalti.
Tendangan penalti Julian Alvarez yang awalnya gol, malah dianulir oleh VAR karena dinilai menyentuh bola dua kali. Atletico Madrid harus menelan kekalahan pahit dari Real Madrid lewat adu penalti.
Meskipun sebelumnya mereka sempat unggul berkat gol cepat Conor Gallagher dan menyamakan agregat menjadi 2-2, hasil tersebut bertahan hingga extra time. Laga dilanjutkan dengan adu penalti.
Baca Juga: Gol Tunggal Asensio Antarkan Madrid ke Posisi Kedua
Adu penalti dimulai dengan Kylian Mbappe yang sukses mengeksekusi tendangan pertamanya, diikuti oleh Alexander Sorloth dari Atletico. Jude Bellingham kemudian mencetak gol untuk Real Madrid, sebelum Julian Alvarez mengambil giliran untuk mengeksekusi penalti kedua bagi Atletico.
Kontroversi terjadi pada momen Alvarez mengambil tendangan. Saat menendang, dia terpeleset sehingga bola mengenai kakinya dua kali sebelum masuk ke gawang. Awalnya, gol tersebut disahkan, namun VAR segera mengintervensi.
Setelah berkonsultasi dengan wasit VAR, wasit Szymon Marciniak akhirnya membatalkan gol tersebut. Setelah penalti Alvarez dianulir, Real Madrid memanfaatkan situasi tersebut dengan baik. Federico Valverde mencetak gol berikutnya, sementara Marcos Llorente dari Atletico gagal mengeksekusi penalti.
Baca Juga: Wajah Baru 1 Miliar Euro Santiago Bernabeu
Akhirnya, Antonio Rudiger memastikan kemenangan Real Madrid dengan skor 4-2 dalam adu penalti. Menurut Laws of the Game IFAB 2024/2025, eksekutor penalti tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya setelah menendang. Aturan inilah yang menjadi dasar pembatalan gol Alvarez.
"Tendangan penalti dianggap selesai ketika bola berhenti bergerak, keluar dari lapangan atau wasit menghentikan permainan karena pelanggaran. Eksekutor tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya," bunyi aturan tersebut.
Meski rekaman video tidak menunjukkan bukti yang jelas, teknologi semi-otomatis yang digunakan dalam bola membantu mendeteksi sentuhan kedua tersebut.