KPU Akan Evaluasi Debat Pilgub Jabar Karena Diwarnai Iklan Judi Online
Politik
.jpg)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat melakukan evaluasi pelaksanaan debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) setelah diwarnai tayangan iklan promo judi online.
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni tidak membantah adanya keluhan dari empat pasangan calon. Misalnya, debat dinilai memiliki durasi yang terlalu singkat dan waktu selesai debat yang lebih lama dari perkiraan.
Ummi Wahyuni mengatakan, debat perdana yang berlangsung pada Senin (11/11) malam cukup lancar. Akan tetapi segala keluhan akan dievaluasi.
Baca Juga: Ratusan Personel Dikerahkan untuk Amankan Debat Perdana Paslon di Pilgub Sumut 2024
Ummi Wahyuni mengaku pihaknya memahami kendala teknis yang terjadi. Sehingga hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk gelaran debat mendatang.
“Terkait dengan waktu, kami menyerahkan kepada teman-teman pihak pelaksana. Karena ternyata memang membutuhkan waktu untuk meredam ketika di atas. Karena ternyata suara tidak terdengar ketika di atas. Sehingga memang ada butuh waktu untuk perkondisian,” jelas Ummi Wahyuni.
“Kami sangat memahami terkait dengan kendala teknis. Ini jadi sebuah perbaikan nanti untuk debat yang kedua dan ketiga. Semua masukan juga nanti akan kami sampaikan,” tambahnya.
Baca Juga: Pasangan Jeje-Ronal Janjikan Alat Cuci Darah Hadir di Setiap Puskesmas dan Konseling Gratis
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengakui adanya kendala yang akan menjadi catatan pada debat selanjutnya.
Dalam debat yang disiarkan langsung melalui akun YouTube KPU Jabar itu, sempat disusupi komentar promo judi online. Hal itu ke depannya akan dikoordinasikan dan meminta rekomendasi dari instansi terkait.
“Soal kolom komentar itu nanti bahan evaluasi kita. Kita akan koordinasi dengan instansi lain yang berwenang menangani hal itu. Misalnya dengan Diskominfo seperti apa penanganannya dan analisis ke depan. Yang pasti, apa yang terjadi pada debat pertama ini, baik kendala teknis dan non teknis. Itu akan menjadi bahan evaluasi kita,” jelas Hedi Ardia, Selasa (12/11).
Hedi Ardia menjelaskan, dalam pelaksanaan debat perdana, KPU dan tim perumus telah melakukan antisipasi terbaik dalam rangka mencegah terjadinya kericuhan selama dan setelah debat berlangsung.
“Kita sudah menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Misalnya kericuhan antara pasangan calon karena pendukungnya tersinggung dengan pernyataan pasangan calon lainnya. Nah itu kita sengaja pas antar tanya jawab paslon itu kita sesuaikan dengan tema,” jelasnya.
Dalam debat perdana Pilgub Jabar, suara terdengar jelas pada siaran langsung di TV dan YouTube. Akan tetapi, pada arena debat secara offline, suara dari panggung terdengar menggema dan hanya dari speaker yang ada di depan panggung.
Di samping itu, suara riuh para pendukung masing-masing pasangan calon juga saling beradu. Hal itu membuat para pasangan calon sempat kesulitan mendengar dengan jelas suara satu sama lain.