Lagi Kasus AI Deepfake Terbongkar: Polisi Bekuk 3 Pelaku Deepfake Gubernur Jatim di Pangandaran

Daerah

Jumat, 25 April 2025 | 19:01 WIB
Lagi Kasus AI Deepfake Terbongkar: Polisi Bekuk 3 Pelaku Deepfake Gubernur Jatim di Pangandaran
Ilustrasi/Foto: ThisIsEngineering, pexels.com

Seiring makin tingginya penggunaan pengguna media sosial, modus penipuan di dunia maya pun ikut meningkat bahkan semakin ‘canggih’. Salah satunya dengan menggunakan AI deepfake untuk penipuan. Misalnya saja yang belum lama terungkap adalah menampilkan Presiden Prabowo atau pun tokoh terkenal lainnya yang berbicara program tertentu padahal itu hoaks. Pelaku kasus ini berhasil diungkap.

rb-1

"AI deepfake" merupakan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan konten visual atau audio palsu yang tampak nyata.

Yang terbaru diungkap dan berhasil ditangkap pelakunya adalah kasus deepfake Gubernur Jawa Timur di TikTok. Hal ini diungkap Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji.

rb-3

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji/Foto: Humas Polri

“Ditressiber Polda Jawa Timur berhasil mengungkap terkait penggunaan AI deepfake Gubernur Jawa Timur di media sosial TikTok,” kata Himawan dalam keterangan tertulis, dilansir Humas Polri.

Himawan menjelaskan, para pelaku membuat beberapa akun palsu yang menyerupai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Mereka memanipulasi video menggunakan teknologi AI deepfake agar tampak autentik dan kemudian menyebarkannya untuk menipu masyarakat.

“Modusnya menawarkan pembelian sepeda motor dengan harga murah dan mendapatkan keuntungan,” ujar Himawan.

Ilustrasi/Foto: Michelangelo Buonarroti, pexels.com

Patrolo Siber Digencarkan

Ia menegaskan bahwa Dittipidsiber Bareskrim Polri bersama jajaran Polda akan terus melakukan upaya pencegahan melalui patroli siber. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penyalahgunaan teknologi AI dalam tindak pidana penipuan.

“Oleh karena itu, kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan lebih waspada terhadap modus penipuan seperti ini dengan selalu memverifikasi informasi dari sumber-sumber terpercaya,” ungkap Himawan.

Sebelumnya, Dittipidsiber Bareskrim Polri juga menangkap dua pelaku penipuan menggunakan teknologi deepfake AI yang melibatkan wajah Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya. Dua pelaku tersebut berinisial AMA dan JS.

AMA ditangkap pada Kamis, 16 Januari 2025. Dalam empat bulan operasi, AMA berhasil menipu 11 orang dan meraup keuntungan Rp30 juta melalui video deepfake.

Kasus AI Deepfake Presiden Prabowo/Foto: Humas Polri

Sementara itu, JS ditangkap di kediamannya di Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 16.30 WIB. Penangkapan JS merupakan pengembangan dari kasus AMA. Pelaku meraup keuntungan Rp65 juta dari 100 korban yang tersebar di 20 provinsi, dengan sebaran terbanyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Papua.

Modus JS adalah mengunggah video manipulasi wajah Presiden Prabowo menggunakan AI deepfake dengan narasi pemberian bantuan pemerintah.

Polri mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi visual di media sosial tanpa verifikasi yang jelas.***

Tag Kasus AI Deepfake Penggunaan AI untuk Menipu Teknologi AI Manfaat dan Mudaratnya Penipuan di Dunia Maya Meningkat Patroli Siber

Terkini