Larang Anak-Anak Main Roblox, Mendikdasmen Singgung Banyak Adegan Kekerasan

Metropolitan

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:03 WIB
Larang Anak-Anak Main Roblox, Mendikdasmen Singgung Banyak Adegan Kekerasan
Foto kolase game Roblox dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti. [Ist/Dok. Kemendikdasmen]

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang anak-anak bermain Roblox. Karena game tersebut menampilkan banyak adegan kekerasan.

rb-1

Hal ini disampaikannya saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SDN Cideng 2, Jakarta Pusat pada Senin (4/8/2025) kemarin.

Baca Juga: Viral Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti Dukung Wisuda Sekolah yang Ditiadakan KDM

rb-3

Mulanya, Abdul Mu'ti mengobrol dengan para siswa dan mengingatkan mereka agar tidak terlalu lama bermain ponsel.

Serta tidak menyaksikan atau menonton kekerasan. Beberapa dari siswa mengaku senang bermain game Roblox.

"Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya," ujarnya.

Baca Juga: Menanti Kebijakan Baru Ditahun Ajaran Baru, Mendikdasmen Kaji Penerapan Sistem Zonasi

"Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya," lanjut Mendikdasmen.

Abdul Mu'ti berpendapat tingkat intelektualitas para murid jenjang pendidikan SD belum sepenuhnya mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa.

Di sisi lain, anak-anak pada usia SD merupakan peniru ulung. Mereka tanpa ragu dapat menirukan berbagai tindakan yang mereka lihat saat memainkan game atau menonton konten digital.

Panduan dan Literasi Digital

Mendikdasmen Abdul Mu'ti. [Dok. Kemendikdasmen]Mendikdasmen Abdul Mu'ti. [Dok. Kemendikdasmen]Guna menghindari hal itu, anak-anak harus memiliki panduan serta literasi digital sedini mungkin. Sehingga meminimalisir akses terhadap informasi atau permainan yang mengandung kekerasan.

"Misalnya mohon maaf ya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di game. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah," imbuhnya.

Mu'ti pun berpesan kepada para orang tua agar menguatkan edukasi, serta pendampingan terhadap anak ketika menggunakan handphone. Guna mengantisipasi dampak negatif yang timbul akibat dari penggunaan gadget berlebihan.

"Dampingi (anak saat bermain gawai), harus kita pandu supaya yang diakses adalah yang bermanfaat dan mereka dapat menggunakannya untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat edukatif dan bermanfaat," ujarnya.

Program Tunas

Mendikdasmen menyebutkan pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan kementerian lain terkait telah meluncurkan Program Tunas yang bertujuan untuk melindungi anak-anak di dunia digital.

Program ini diiringi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas).

Ke depan, Kemendikdasmen akan menindaklanjuti program tersebut melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti orang tua, masyarakat, dan para penyedia layanan online.

"Tolonglah kami dibantu untuk diberikan anak-anak kita ini layanan yang mendidik, jangan layanan yang dapat merusak mental dan juga merusak intelektual mereka," pungkas Mendikdasmen.

Tag Roblox Abdul Mu'ti Mendikdasmen Game Roblox

Terkini