Mobile Ad
1 dari 4 Anak Muda, Kecanduan Smartphone

Senin, 27 Mei 2024

FTNews - Smartphone menjadi salah satu teknologi terpenting bagi manusia saat ini. Melalui ponsel pintar ini, manusia sudah dapat menelusuri dunia internet secara leluasa. Namun, ada sebuah permasalahan yang muncul dari gawai ini, yaitu timbulnya anak muda yang kecanduan smartphone.

Melalui sebuah jurnal BMC Psychiatry pada tahun 2019 silam, mengatakan bahwa 1 dari 4 anak muda berusia di bawah 24 tahun di dunia kecanduan smartphone. Berdasarkan 41 studi yang mereka pelajari, sebanyak 41.871 remaja dan anak muda terdampak dari kecanduan ini.

Hal tersebut berasal dari penggunaan ponsel cerdas bermasalah atau problematic smartphone usage (PSU). PSU sendiri merupakan kebiasaan yang berkaitan dengan kecanduan smartphone. 

Seperti rasa panik atau sedih saat tidak adanya ponsel, sulit dalam mengatur waktu penggunaan ponsel. Hingga, penggunaan ponsel sehingga merugikan aktivitas yang menyenangkan lainnya. Mereka juga menyimpulkan bahwa wanita muda yang berumur 17-19 tahun, rentan mengalami PSU.

Sifat yang berbahaya dari PSU ini tidak hanya datang dari sifat adiktifnya saja, namun juga menimbulkan penyakit mental untuk anak-anak muda. Mulai dari depresi, kecemasan, stres, bahkan hingga kesulitan tidur. “Kecanduan dapat menimbulkan konsekuensi serius pada kesehatan mental dan fungsi manusia dalam sehari-hari,” jelas Samantha Sohn, penulis utama penelitian ini, mengutip dari laman King’s London College.

Pencerahan atas Hubungan Smartphone dan Kesehatan Mental


Ilustrasi menggunakan smartphone. Foto: canva

“Penelitian kami menilai dampak tidak hanya dari penggunaan ponsel secara berlebihan, namun juga disfungsi penggunaan ponsel cerdas. Serta, melihat pola perilaku 'kecanduan' terhadap ponsel cerdas,” ungkap dr. Ben Carter, penulis lain dari penelitian ini.

Ia mengatakan bahwa mereka telah menemukan korelasi antara jenis perilaku disfungsional ini dan dampak kesehatan mental yang lebih buruk. Sehingga, penelitian ini menjadi pencerahan atas asosiasi penggunaan smartphone dan kesehatan mental bagi anak-anak dan anak muda.

“Ponsel pintar akan tetap ada. Dan ada kebutuhan untuk memahami prevalensi penggunaan ponsel cerdas yang bermasalah,” ujar penulis lainnya, dr. Nicola Kalk.

“Perlunya kesadaran masyarakat mengenai penggunaan ponsel pintar pada anak-anak dan remaja. Orang tua harus menyadari berapa banyak waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di depan ponsel,” lanjutnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement