Mobile Ad
Adik Brigadir J Sebut Putri Candrawathi Kirim Gambar Saat Brigadir J Setrika Baju

Rabu, 26 Okt 2022

Forumterkininews.id, Jakarta- Adik Brigadir J, Bripda Maha Reza Hutabarat membenarkan Putri Candrawathi mengirimkan gambar abangnya. Hal itu diketahui saat jadi saksi di Pengadilan Jakarta Selatan, Selasa (25/10).

Reza mengatakan bahwa Putri Candrawathi mengirimkan gambar kepada dirinya pada Minggu, 3 Juli 2022. Gambar itu memperlihatkan kakaknya Brigadir J tengah menyetrika baju atau pakaian anaknya pasangan Ferdy Sambo dengan Putri.

Pada saat itu, Brigadir J menyetrika baju anaknya Putri Candrawathi di kamarnya. Dalam pengakuan Reza, Putri mengatakan bahwa kakaknya sangat rajin hingga bingung memberikan gaji.

"Pada Minggu, tanggal 3 Juli, Ibu Putri mengirimkan gambar kepada saya. Pada saat almarhum (Brigadir J) sedang menyetrika," kata Reza dalam kesaksian di persidangan.

"Ini loh abangmu rajin dan ulet sekali. Sampai saya bingung mau gaji berapa," kata Putri yang ditirukan oleh Reza dalam pesan atau chat yang dikirimkan melalui WhatsApp (WA).

Selain itu, Reza sebagai adik Brigadir J mengaku hanya bisa menjawab siap Jenderal saat diberitahu kakaknya tewas.

"Saya tak membantah omongan beliau, hanya jawab siap jenderal, siap jenderal," kata Maha Reza saat ditanya hakim reaksinya pasca mendengar kematian kakaknya di persidangan, Selasa (25/10/2022).

Awalnya, Maha Reza menceritakan, saat di Mabes Polri, dia bertemu dengan Karo Provost Mabes Polri di sebuah ruangan Provost Mabes Polri, Brigjen Benny Ali pasca diminta untuk menemuinya.

Dia lantas diberitahu kakaknya meninggal dunia, yang mana diceritakan pula kronologis kematian Brigadir J.

"Diceritakan ketika pulang dari Magelang sampai Jakarta, bu Putri masuk ke kamar dan istrirahat, lalu abang kamu masuk ke dalam kamar dan melakukan pelecehan.
Kita sebut saja pelecehan seksual yah kata beliau, saya bilang siap jenderal," tuturnya.

Dia menerangkan, Benny Ali menjelaskan saat kakaknya itu melecehkan Putri, Putri teriak hingga didengar sejumlah ajudan hingga Bharada Richard pun meresponnya.

Kakaknya disebut panik dan berlari hingga bertemu Bharada E dan terjadilah tembak menembak tersebut hingga membuat kakaknya meninggal.

"Abang kamu meninggal, dengar cerita itu reaksinya bagaimana? Apakah bicara dengan jenderal hingga tak mampu buat apa-apa, berpikir ada yang aneh, kok abang saya begini?," tanya hakim.

"Saya tidak karuan. Saya tak membantah omongan beliau, hanya jawab siap jenderal, siap jenderal," jawabnya.

Dia menerangkan, pasca Brigjen Benny Ali memberitahu hal itu, dia pun pergi hingga setelah beberapa lama, dia dimasukan kembali ke dalam suatu ruangan Provost Mabes Polri dan dijelaskan kembali oleh Brigjen Benny Ali, Brigjen Hendra Kurniawan dan petinggi polisi lainnya yang berpangkat Jenderal terkait kematian kakaknya itu, termasuk pimpinannya.

Lantas, pimpinannya memerintahkan bawahannya di bidang Yanma Mabes Polri untuk mendampinginya ke rumah sakit guna pengurusan jenazah kakaknya itu.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement