.jpg)
.jpg)
.gif)
2.gif)
.jpg)
.jpg)
FTNews - Banjir yang belum surut di sejumlah wilayah membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau diperkirakan bakal memperpanjang status siaga darurat.
Perpanjangan status siaga darurat tersebut kemungkinan bakal diputuskan lantaran belum semua wilayah di Riau bebas banjir.
"Iya, tanggal 31 Januari ini status siaga banjir Riau harusnya berakhir, tapi kalau kita melihat situasi yang terjadi saat ini, sepertinya akan kita perpanjang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, Sabtu (27/1/2024).
Meski begitu, Edy Afrizal masih akan melihat perkembangan banjir yang terjadi di Riau hingga akhir bulan ini.
"Tapi kita lihatlah perkembangannya tiga hari ke depan," katanya.
Edy mengemukakan sejumlah wilayah di Riau masih dilanda banjir. Bahkan, ada beberapa daerah yang justru mengalami kenaikan debit airnya.
Sejumlah daerah tersebut di antaranya di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu (Rohul).
"Di Kampar Kiri, lipat kain, buluh cina, rantau kasih, gunung Sahilan itu naik airnya, karena ada pembukaan pintu PLTA. Selain itu di Rohul juga naik," katanya.
Curah Hujan di Sumbar
Selain karena pembukaan pintu PLTA, banjir di sejumlah wilayah di Riau juga disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Barat.
"Sumbar masih tinggi curah hujannya, meksipun di Riau, khususnya Pekanbaru sempat minim hujan, tapi di daerah lain kan masih hujan, makanya banjir ini masih fluktuatif, sekarang surut, nanti bisa naik lagi," katanya.
Sebelumnya, Pemprov Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang meliputi bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
Penetapan status berdasarkan surat keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 7743/XII/2023 tentang Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Provinsi Riau tahun 2023.
Perpanjangan status siaga darurat tersebut kemungkinan bakal diputuskan lantaran belum semua wilayah di Riau bebas banjir.
"Iya, tanggal 31 Januari ini status siaga banjir Riau harusnya berakhir, tapi kalau kita melihat situasi yang terjadi saat ini, sepertinya akan kita perpanjang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, Sabtu (27/1/2024).
Meski begitu, Edy Afrizal masih akan melihat perkembangan banjir yang terjadi di Riau hingga akhir bulan ini.
"Tapi kita lihatlah perkembangannya tiga hari ke depan," katanya.
Edy mengemukakan sejumlah wilayah di Riau masih dilanda banjir. Bahkan, ada beberapa daerah yang justru mengalami kenaikan debit airnya.
Sejumlah daerah tersebut di antaranya di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu (Rohul).
"Di Kampar Kiri, lipat kain, buluh cina, rantau kasih, gunung Sahilan itu naik airnya, karena ada pembukaan pintu PLTA. Selain itu di Rohul juga naik," katanya.
Curah Hujan di Sumbar
Selain karena pembukaan pintu PLTA, banjir di sejumlah wilayah di Riau juga disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Barat.
"Sumbar masih tinggi curah hujannya, meksipun di Riau, khususnya Pekanbaru sempat minim hujan, tapi di daerah lain kan masih hujan, makanya banjir ini masih fluktuatif, sekarang surut, nanti bisa naik lagi," katanya.
Sebelumnya, Pemprov Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang meliputi bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
Penetapan status berdasarkan surat keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 7743/XII/2023 tentang Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Provinsi Riau tahun 2023.
.png)