Mobile Ad
BBKSDA Riau Angkat Bicara Penampakan Harimau di Kawasan Pemukiman, Ternyata Gara-gara Ini

Senin, 05 Feb 2024

FTNews - Kasus penamakan Harimau Sumatera di kawasan permukiman penduduk di Kabupaten Siak menjadi perhatian warga.

Meski sudah turun fenomena kuantitas penampakan binatang buas tersebut, Balai Besar Konservasi Daya Alam (BBKSDA) Riau meminta warga tetap waspada dan hati-hati.

"Kita harap kondisinya tetap seperti ini. Yang terakhir kita sempat menerima laporan dari Mengkaoan," ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Genman Suhefti Hasibuan, melalui Kabid Wilayah II, Mustafa, Senin (5/2/2024).

Lantaran itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang bisa memicu hadirnya hewan yang dilindungi tersebut.

Sebab menurutnya, ada kekhawatiran Harimau Sumatera bisa kembali menimbulkan kegemparan di tengah masyarakat.

"Saat ini penampakan harimau Sumatera seperti yang sempat terjadi beberapa waktu lalu khususnya di Siak, sudah tidak ada lagi. Kita harap kondisinya tetap seperti ini. Yang terakhir kita sempat menerima laporan dari Mengkaoan," ujarnya.

Mustafa sendiri mengklaim bahwa kasus penampakan harimau di Siak belum bisa dikatakan sebagai konflik.

Ia mengatakan hal tersebut karena tidak adanya kepentingan yang berbenturan dalam kasus tersebut.

Sementara di satu sisi, pihaknya menilai kondisi itu wajar, mengingat hutan di Siak merupakan salah satu habitat harimau sejak dahulu.

Hingga kini diperkirakan, binatang yang dilindungi itu berada di sejumlah kawasan konservasi sehingga aman dan tidak bersentuhan dengan manusia.

Pihak BBKSDA Riau sendiri terus melakukan upaya agar kasus penampakan harimau tidak terulang lagi. Salah satu di antaranya dengan melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi perburuan babi, kijang, dan lainnya.

"Kecuali kalau mangsanya sudah habis, tentu ia akan keluar lagi lebih jauh untuk berburu, termasuk ke kawasan yang ada manusia," ujarnya lagi.

Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan imbauan dilarang menggunakan jerat dalam berburu.

"Karena jerat ini bukan saja binatang, manusia yang lengah juga bisa menjadi korban," katanya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement