Mobile Ad
Indonesia Ingin Kembangkan Satelit LEO

Kamis, 30 Mei 2024

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, bertemu dengan Sekjen International Telecommunication Union (ITU), Doreen Bogdan-Martin di Jenewa. Tidak sendirian, ia didampingi oleh Febrian A. Ruddyard, Wakil Tetap RI untuk Kantor PBB di Jenewa. Pertemuan ini membahas beberapa hal strategis di dalam lingkup tugas ITU, juga termasuk pendaftaran slot orbit satelit Non-Geostationary Orbit (NGSO).

NGSO sendiri mengacu pada jenis orbit yang satelit tersebut gunakan. Di mana, satelit tidak stasioner terhadap permukaan bumi. Melalui pendaftaran ini, Indonesia dapat melancarkan rencananya untuk mengembangkan satelit Low Earth Orbit (LEO).

LEO sendiri satelit yang bekerja pada orbit yang berpusat di Bumi dengan ketinggian 200-2.000 km dari permukaan Bumi. Orbit ini cukup dekat dengan Bumi untuk memudahkan transportasi, komunikasi, observasi, dan pasokan. 

Selain itu, LEO merupakan area di mana Stasiun Luar Angkasa Internasional saat ini mengorbit. Juga, banyak platform yang diusulkan di masa depan akan ditempatkan.

Menkominfo membeberkan tujuan dari perencanaan ini agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna satelit LEO saja. Namun, juga menjadi pengembang yang kompetitif di level global. Maka dari itu, Menteri Budi Arie bertemu dengan ITU untuk merealisasikan rencana tersebut.

Satelit LAPAN A-2. Foto: BRIN

Sekjen ITU Bogdan-Martin menyambut hangat rencana dari Indonesia tersebut. Ia juga menyampaikan dapat melakukan proses pendaftaran lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang ada.

Ia merasa terbuka untuk membangun kerja sama antara Indonesia dan International Telecommunication Union. Beberapa bentuk kerja sama yang ia usulkan adalah pengembangan kapasitas, pemanfaatan berbagai forum substantif, dan juga dukungan para ahli.

Satelit di Indonesia


Saat ini, Indonesia memiliki delapan satelit yang sedang beroperasi di luar angkasa sana. Semua satelit tersebut merupakan satelit dengan orbit GSO atau Geostationary Orbit.

Indonesia terakhir kali meluncurkan satelit ke luar angkasa pada 21 Februari 2024, yaitu Merah Putih 2. Pengelola dari satelit tersebut adalah Telkomsat yang mendapat dukungan dari SpaceX milik Elon Musk, melalui roket peluncur Falcon 9. Indonesia mempercayai SpaceX untuk menerbangkan satelit-satelitnya ke luar angkasa sebanyak lima kali.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement