Mobile Ad
Instagram Rekomendasikan Konten Seksual untuk Anak-anak?

Jumat, 21 Jun 2024

FTNews - Media sosial (medsos) adalah platform yang sangat rentan bagi anak-anak yang menggunakanannya. Banyak konten-konten yang tidak sepatutnya bagi seorang anak yang belum cukup umurnya untuk melihatnya. Salah satu platformnya adalah Instagram, di mana adanya tuduhan bahwa medsos ini memberikan konten seksual kepada anak di bawah umur.

Mengutip dari NY Post, tuduhan tersebut muncul berdasarkan penelitian yang Wall Street Journal dan Northeastern University lakukan. Di mana, mereka membuat sebuah akun Instagram palsu yang berlagak seperti anak berusia 13 tahun. Saat mulai untuk menelusuri Reels milik Instagram, laporan menunjukan bahwa konten-konten dewasa langsung muncul di layar akun “anak berusia 13 tahun” ini.

Video tersebut menunjukan seorang wanita berjoget secara sugestif. Bahkan, juga memamerkan bagian-bagian tubuhnya seperti payudara.

Ketika akun tersebut menonton video yang serupa dan tanpa menonton video yang lain, konten-konten yang muncul semakin menjadi-jadi. Di mana, terdapat sebuah video milik pekerja seks komersil online. Dalam video tersebut, ia “menjanjikan” bahwa akan ada foto bugilnya dalam kurun waktu kurang dari 20 menit.

Tidak berhenti di situ, Wall Street Journal mengatakan bahwa rekomendasi tersebut semakin parah. Mereka memberikan rekomendasi sebuah video mengenai seks anal kepada akun milik anak fiksional yang berusia 13 ini. Bahkan, konten-kontennya juga menjadi vulgar seperti meniru kegiatan hubungan badan, hingga memperlihatkan alat kelamin mereka.

Tanggapan Meta


Logo Meta. Foto: REUTERS/Yves Herman

Meta, selaku perusahaan induk dari Instagram, tidak setuju dengan hasil penelitian tersebut. Yang mana, Instagram kerap memberikan konten seksual kepada anak-anak. “Itu adalah percobaan buatan yang tidak menyerupai dengan realita bagaimana para remaja menggunakan Instagram,” ucap juru bicara Meta, Andy Stone.

“Sebagai bagian dari upaya jangka panjang kami dalam menangani isu-isu remaja, kami melakukan upaya untuk lebih mengurangi volume konten sensitif yang mungkin dilihat remaja di Instagram. Dan telah secara signifikan mengurangi jumlah tersebut dalam beberapa bulan terakhir,” tambahnya.

Sebelumnya, Pengadilan Amerika Serikat (AS) pernah memanggil para petinggi dari perusahaan media sosial terbesar di dunia. Salah satunya adalah Mark Zuckerberg, yaitu pemimpin dari Meta Platform, induk dari Instagram dan Facebook.

Kongres meminta pertanggungjawaban mereka atas permasalahan eksploitasi anak yang kian meningkat di dalam medsos. Bahkan, seorang pengungkap fakta yang bekerja di Instagram pada waktu itu, membeberkan bahwa Instagram tidak maksimal dalam melindungi anak-anak di platformnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement