Mobile Ad
Kamtibmas Kondusif, Kapolda Jateng Yakin Pariwisata Jepara Makin Cerah

Senin, 13 Mei 2024

FTNews, Jepara--- Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif menambah nilai jual pariwisata Kabupaten Jepara baik lokal maupun secara nasional.

Hal ini dikatakan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi saat menghadiri Kegiatan Gelar Budaya Tradisional serta Pemecahan Rekor MURI dalam Menyeduh dan Minum kopi oleh Perempuan Berkebaya (Kartini Jepara) terbanyak, bertempat di Pantai Tirta Samudra Bandengan Kabupaten Jepara, dilansir laman humas.polri.go.id

Hadir dalam kegiatan antara lain Forkopimda Kabupaten Jepara, PJU Polda Jateng, Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq, Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Jepara serta masyarakat yang diperkirakan 8000  orang.

“Kegiatan ini bertujuan memberi kesempatan pada Petani Kopi yang ada di Jepara, selain itu juga ingin mengangkat budaya Seni. Berkenan bapak Kapolda memberi arahan agar Masyarakat Jepara lebih semangat di bidang Pariwisata supaya Jepara lebih maju, “ ujar PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta.

Di sambut tepuk tangan masyarakat yang hadir, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi menegaskan pihaknya menjamin Kondusifitas Kamtibmas. “Dengan kerjasama kita semua, Kamtibmas akan kondusif, sehingga Jepara akan Aman dan Meriah karena Potensi wilayah bisa dijual secara lokal maupun nasional,“ ujar Irjen Pol Ahmad Lutfhi

“Hari ini saya mengucapkan selamat atas Rekor Muri, atas prestasinya dalam mengangkat potensi wilayah, ini merupakan potensi yang harus di uri-uri budaya nya orang Jepara. Dari pantai ini akan kita pancarkan potensi budaya. Semoga menjadi pengabdian yang terbaik kepada masyarakat bangsa dan negara, “ ujarnya.

Sebagaimana di ketahui Kabupaten Jepara mencatatkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) 6.300 (enam ribu tiga ratus) perempuan berkebaya menyeduh dan minum Kopi yang digelar di Pantai Tirto Samudera Bandengan.

Kopi yang digunakan untuk kegiatan tersebut berasal dari produksi lokal dan disuplai oleh desa-desa penghasil komoditas kopi di Jepara. Kegiatan diselenggarakan sebagai wujud penghargaan atas kontribusi perempuan dalam dunia Kopi, sekaligus sarana promosi Pariwisata, memperkenalkan kekayaan budaya serta mendukung pengembangan ekonomi local kabupaten Jepara.***

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement