Mobile Ad
Kanker, Cegah Sebelum Terlambat

Minggu, 04 Feb 2024

FTNews - Kanker masih menjadi masalah kesehatan di dunia dan Indonesia. Pencegahan penyakit tidak menular ini penting baik di layanan primer maupun rujukan.

Saat ini kanker menjadi penyebab terbanyak kematian sesudah stroke dan jantung.

Tepat hari ini, 4 Februari 2024 adalah peringatan Hari Kanker Sedunia. Hari kanker sedunia pertama kali Union for International Cancer Control (UICC) cetuskan dalam World Summit Against Cancer di Paris 4 Februari 2000.

Kanker adalah penyakit tidak menular. Ditandai adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, bertumbuh cepat dan menyebar ke bagian tubuh manusia.

Tahun 2020, Badan Kesehatan Dunia (WHO) meliris data dari Globocan yang menyebut, terdapat 396.914 kasus baru, dan 234.511 kematian akibat kanker di Indonesia. Kanker juga bisa menyerang siapapun dan jenisnya juga beragam.

Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama mengatakan, masyarakat dapat mencegah penyakit dan komplikasi penyakit ini.

"Cegah sakit dengan pola hidup sehat CERDIK, CERIA. Terutama hindari asap rokok, pada perokok aktif dan pasif. Juga makan makanan sehat rendah gula, garam dan lemak," katanya di Jakarta, Minggu (4/2).

Alangkah baiknya perbanyak mengonsumsi makanan penangkal radikal bebas (antioksidan). Perbanyak konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi per hari.

"Pada beberapa kanker serviks penyebab kematian terbanyak pada wanita, dapat dicegah dengan vaksin HPV gratis," imbuhnya.

Vaksin HPV cegah kanker serviks. Foto: Unair

Vaksin Gratis dan Skrining


Pemberian vaksin HPV gratis itu dari pemerintah sebanyak dua kali. Untuk anak usia kelas 5 dan 6 SD atau sederajat. Juga vaksin HPV tiga kali secara mandiri untuk usia 13 tahun ke atas.

Beberapa jenis kanker lain seperti kanker darah (leukemia) bisa diskrining awal dengan pemeriksaan darah rutin di puskesmas secara gratis, Terutama saat pemeriksaan calon pengantin.

Pemeriksaan lain yang juga gratis di puskesmas yakni pemeriksaan IVA, papsmear, HPV DNA dan USG payudara.

"Masyarakat juga dapat melihat kelainan paru, hepar dan abdomen dengan rontgen atau USG," imbuhnya.

Wanita yang baru saja meraih rekor MURI pada 2 Februari 2024 atas rekor pribadi mempublikasikan artikel kesehatan terbanyak dalam setahun juga mendorong pola hidup sehat dan deteksi dini.

"Jika terdeteksi tumor jinak/ganas (kanker) pemerintah menyediakan sarana diagnostik dan staging lanjutan," ungkap Ngabila.

Staging lanjutan itu yakni imunohistokimia, bonescan, pet scan, nuklir dan lainnya. Sedangkan layanan terapi selain pembedahan juga radioterapi dan kemoterapi.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement