Mobile Ad
Kenali Diet Telur Rebus, Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 10 Kg

Senin, 10 Jun 2024

FTNews - Diet telur rebus awalnya diangkat dari buku Arielle Chandler pada tahun 2018. Dalam praktiknya, diet ini tidak hanya mengonsumi telur, tapi juga buah dan sayur.

Arielle Chandler merupakan ahli diet dan pendiri Eaton Broshar Nutrition menyebut, makan setidaknya dua atau tiga telur rebus per hari dapat membantu menurunkan berat badan hingga 25 pon atau 11,3 kg dalam dua minggu.

Meski demikian, ahli diet yang berbasis di New York, Erin Palinski- Wade, RDN mengungkapkan, dalam pelaksanaan diet telur rebus juga mengonsumsi sayur dan buah. “Atau protein tanpa lemak lainnya saat makan siang dan makan malam, serta hanya sayuran non-tepung,” jelasnya.

Erin melanjutkan, diet ini termasuk ‘diet iseng’ dan penurunan berat badan yang sementara dan tidak lama. “Ini adalah versi diet rendah kalori dan rendah karbohidrat yang akan mendorong penurunan berat badan tetapi tidak berkelanjutan dalam jangka panjang dan tidak memberikan nutrisi seimbang bagi tubuh Anda,” katanya.

Meski demikian, diet ini bisa dilakukan sepanjang nutrisi harian terpenuhi. Ahli gizi diet Keri Gans, RDN mengungkapkan makanan tambahan dalam diet telur rebus, seperti:

Diet Telur Rebus Foto: Pexels

Protein Tanpa Lemak



  • Ayam tanpa kulit

  • Kalkun tanpa kulit

  • Bebek tanpa kulit

  • Ikan

  • tenderloin babi

  • Sirloin babi


Sayuran Tidak Bertepung



  • kubis

  • Timun Jepang

  • Bayam

  • paprika

  • Asparagus

  • Seledri

  • Wortel

  • Brokoli

  • Bawang


Buah



  • Semangka

  • buah beri

  • Jeruk bali

  • Jeruk lemon

  • Jeruk nipis


Lemak dalam Jumlah Kecil



  • Minyak kelapa

  • Mentega

  • mayones


Diet Telur Rebus Foto: Pexels

Apakah Sehat?


Keri menuturkan, diet telur rebus memiliki manfaat kesehatan. “Namun karena banyak juga makanan lain yang harus dihindari, diet tersebut dianggap sangat membatasi,” jelas Keri.

Adapun makanan yang harus dihindari adalah kentang, jagung, dan kacang polong. Lalu, pisang, nanas, mangga, produk susu, seperti susu, keju, yogurt, dan krim.

“Ini adalah cara makan yang membatasi dan tidak seimbang yang dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang dan tidak berkelanjutan,” Palinski-Wade menegaskan.

Echeverria juga merekomendasikan untuk memilih pola makan seimbang dan mengonsumsi protein, serat, dan lemak setiap kali makan.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement