Mobile Ad
Kerja Sama RI-China untuk Transformasi Digital dan AI

Selasa, 28 Mei 2024

FTNews - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, melakukan kunjungan kerja ke Jenewa, Swiss, Senin (27/5). Ia bertemu dengan Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, Shan Zhonde. Pertemuan bilateral ini untuk mencapai kesepakatan dalam kerja sama transformasi digital dan artificial intelligence (AI) antara Indonesia dan China.

Budi Arie yakin melalui pengembangan AI dan investasi pada sumber daya manusia (SDM), dapat membawa kemajuan untuk Indonesia. Terutama, saat ini Indonesia sedang menghindari middle income trap dengan memajukan ekonomi digital dan pemanfaatan AI.

Middle income trap sendiri merupakan sebuah kondisi di mana suatu negara berada di tingkat pendapatan menengah. Namun, negara tersebut tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk memasuki kategori negara maju.

Persiapan Indonesia


Ilustrasi peraturan yang mengatur AI. Foto: canva

Dalam menghadapi transformasi digital dan AI, Kementerian Kominfo sudah mempersiapkan beberapa hal. Salah satunya yang Menkominfo jelaskan adalah bahwa Indonesia saat ini sudah memiliki aturan kode etik dalam pemanfaatan AI. Hal tersebut tertuai dalam Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.

Melalui kode etik tersebut, perusahaan-perusahaan, juga penyelenggara sistem elektronik publik maupun privat, dapat membuat dan merumuskan kebijakan internal. Mulai dari mengenai data, juga etika dalam penggunaan AI.

Saat ini, China sedang menyusun aturan yang mengatur penggunaan teknologi tersebut di dalam negaranya. Negara ini juga merupakan salah satu negara yang bertindak cepat dalam menangani AI yang berkembang sangat cepat. Terutama, saat ChatGPT milik perusahaan teknologi OpenAI “meledak”, China langsung membuat regulasi terkait AI generatif.

Selain itu, Budi Arie juga berharap melalui kerja sama ini, Tiongkok akan mendukung pengembangan digitalisasi di daerah pedalaman Indonesia. Hal-hal tersebut akan ia bahas lebih lanjut dalam kunjungannya ke Shanghai pada bulan Juni nanti. 

Agar, RI dan China dapat mendalami kerja sama bidang digital dengan lebih lanjut. “Semoga pertemuan ini membawa kerja sama yang lebih baik untuk kesuksesan bersama,” paparnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement