FTNews - Banyak yang berpikiran, makan makanan pedas sering kali menimbulkan rasa sakit bagi tubuh dan tidak memiliki manfaat yang baik.

Namun, sebagian banyak orang Indonesia memiliki kecintaan terhadap makanan dengan cita rasa pedas. Tetapi banyak penelitian yang mengatakan tidak selamanya makanan pedas berdampak buruk. Tentu hal tersebut harus dengan takaran sesuai.

Harvard dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China pada 2015, mengatakan makan-makanan pedas memiliki risiko kematian lebih rendah sebesar 13 persen.

Karena mengonsumsi makanan pedas memiliki potensi mengurangi serangan jantung atau kolestrol. Lemak pada tubuh akan dihancurkan.

Lalu, mengonsumsi makanan pedas juga bisa meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Seperti, senyawa yang ada pada cabai bisa memecah lemak dalam tubuh. Serta makanan pedas bisa mengkontrol seseorang mengonsumsi secara berlebihan.

Kandungan makanan pedas yakni capsaicin memiliki potensi dalam melawan sel kanker. Bahkan ada sebuah studi UCLA, mengatakan kandungan capsaicin bisa melawan kanker prostat pada sebuah uji coba dengan tikus. Dan hebatnya tidak melukai sel sehat lainnya.

Bakteri dalam tubuh juga bisa berkurang akibat senyawa pedas tersebut. Namun, mengonsumsi secara berlebihan juga memiliki dampak yang tidak baik kepada tubuh.

Beberapa dampak berlebihan mengonsumsi makanan pedas seperti, diare, mual-mual bahkan sakit kepala. Karena makanan pedas akan diserap lebih lama dalam usus. Sehingga tidak baik jika mengkonsumsi secara berlebihan.