Mobile Ad
Mendeteksi Kesehatan Kucing dengan Bantuan AI di Jepang

Kamis, 13 Jun 2024

FTNews - Kucing merupakan salah satu binatang peliharaan terfavorit di dunia. Hewan berkaki empat ini kerap mencuri hati manusia-manusia dengan karakteristiknya yang unik. Namun, yang menjadi sebuah kesulitan adalah, manusia sulit memahami perasaan sang kucing. Oleh karena itu, di Jepang, terdapat sebuah aplikasi menggunakan bantuan artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi kesehatan kucing.

Mengutip dari Reuters, terdapat seorang perempuan bernama Mayumi Kitakata (57), memiliki seekor kucing bernama Chi yang sudah berumur 14 tahun. Kucing ini juga telah menemaninya bertahun-tahun lamanya.

Namun, umur sudah yang sudah tak lagi muda, Chi harus mendapatkan perawatan yang lebih intensif daripada kucing pada umumnya. Rata-rata, panjang umur dari seekor kucing mencapai 13 hingga 20 tahun.

Oleh sebab itu, Mayumi akhirnya memilih untuk menggunakan sebuah aplikasi yang bernama CatsMe!. Aplikasi tersebut menggunakan teknologi AI untuk mengetahui apakah kucing tersebut sedang merasakan sakit atau tidak.

Hal tersebut sangat membantu untuk sang kucing menghindari stres. Terutama, kucing dapat menjadi stres saat dalam perjalanan menuju rumah sakit hewan itu sendiri.

“Ia sudah berada di dalam umur di mana banyak penyakit yang akan memasuki dirinya. Sehingga, dapat berkonsultasi dengan dokter hewan, namun mengurangi kunjungan ke rumah sakit sangat penting bagi saya dan Chi,” ungkap Mayumi.

AI untuk Memahami Bahasa Hewan


Ilustrasi anjing menggonggon. Foto: canva

AI tidak hanya untuk mendeteksi kesehatan kucing saja. Sebelumnya, terdapat sebuah penelitian di University of Michigan yang berupaya untuk menerjemahkan gonggongan anjing. Sehingga, manusia dapat memahami arti dari gonggongan tersebut.

Mereka menggunakan sebuah model komputer yang sudah dilatih untuk berbicara seperti manusia. Sehingga, mereka dapat memahami arti sifat dari gonggongan tersebut, seperti gonggongan ceria atau kah marah.

AI telah memungkinkan kemajuan besar dalam memahami ucapan. Di mana, AI dapat membedakan nuansa nada, nada, dan aksen. Juga, memungkinkan teknologi seperti perangkat lunak pengenalan suara untuk berkembang.

“Kemajuan AI dapat digunakan untuk merevolusi pemahaman kita tentang komunikasi hewan. Penelitian kami membuka jendela baru tentang bagaimana kami dapat memanfaatkan apa yang kami bangun sejauh ini. Dalam pemrosesan ucapan untuk mulai memahami gonggongan anjing,” ujar kepala laboratorium dari University of Michigan, Rada Mihalcea.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement