Mobile Ad
Menkominfo: Perempuan Dapat Jadi Penggerak Kemajuan Digital

Jumat, 03 Mei 2024

FTNews - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa perempuan dapat menjadi penggerak kemajuan digital Indonesia. Terutama, dalam pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Menurutnya, partisipasi kaum perempuan terbuka luas dalam sektor teknologi digital ini. Perempuan memiliki ruang gerak yang luas dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI. “Kaum perempuan tidak tertinggal dalam peran dan kemajuan digital yang terus bergerak di masa depan,” ungkapnya di Talkshow dan Workshop Enhancing Women’s Digital Talent: Mastering Generative AI, Kamis (2/5).

Budi Arie berharap masyarakat Indonesia terus menanamkan optimisme, semangat, keingintahuan, dan mengikuti perkembangan di era digital ini. Khususnya, yang dapat membantu dan melindungi keluarga serta anak-anak.

Ia mengambil seorang perempuan yang menjadi pionir dalam kemajuan digital. Perempuan tersebut adalah Dr. Feo-Fei Li, seorang profesor Ilmu Komputer Universitas Stanford. Dr. Li pun juga pernah menjadi direktur di Stanford Artificial Intelligence Laboratorium Tahun 2013-2018.

“Ia juga pernah mendirikan sebuah organisasi nirlaba AI4All yang berfokus pada peningkatan inklusivitas di bidang AI. Tidak heran beliau dinobatkan oleh majalah Times sebagai bagian dari 100 orang berpengaruh di bidang AI tahun 2023,” jelas Menkominfo.

Tidak hanya itu, Dr. Li juga pernah mendirikan ImageNet pada tahun 2010-an. ImageNet merupakan database visal besar untuk pengenalan objek visual dalam penelitian perangkat lunak.

Tidak hanya itu, perempuan kelahiran Beijing, China, ini juga pernah menjabat sebagai dewan direktur di Twitter (kini X). Kini, ia bekerja untuk PBB sebagai Dewan Penasihat Ilmiah sejak Agustus 2023, ditunjuk langsung oleh Sekjen PBB, yaitu Antonio Guterres.

Pengembangan AI yang Lebih Inklusif


Ilustrasi koding program komputer. Foto: canva

Kementerian Kominfo ingin menghadirkan pemanfaatan AI yang lebih inklusif untuk kaum perempuan Indonesia untuk mendukung kemajuan digital Indonesia. Mereka telah mempersiapkan berbagai program pengembangan sumber daya manusia bidang digital yang bermanfaat secara luas.

“Pertama adalah Digital Talent Scholarship atau DTS, yang menawarkan pelatihan AI dan Big Data Analytics. Yang kedua, Digital Leadership Academy atau DLA sebagai sarana belajar pemimpin perempuan dalam merumuskan kebijakan digital,” jelas Budi Arie.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga telah mempersiapkan sejumlah Program Beasiswa S2. Program ini bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi terbaik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Karena itu, saya mendorong untuk para perempuan mengikuti berbagai program tersebut. Demi mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement