Forumterkininews.id, Jakarta – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly memastikan kehadiran Negara untuk warganya dalam menjalankan ibadah. Sebab negara menjamin warganya untuk memeluk agama apapun.

Menurut Yasonna, tujuan pembentukan negara adalah untuk melindungi hak warga negara dan memenuhi kepentingan rakyatnya. Dalam konteks ke-Indonesia-an, salah satu tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa Indonesia, tentu saja tanpa diskriminasi, baik berdasarkan suku, bahasa, maupun agama.

“Oleh karena itu, menjadi tugas negara melindungi kebebasan orang dalam beragama dan beribadat,” tandas Yasonna.

Yasonna menyatakan, secara umum kebebasan beragama di Indonesia mengalami kemajuan. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari sisi legal konstitusional dan dalam hal perlindungan hak kebebasan beragama yang cukup baik dibanding negara lainnya.

Namun demikian, semakin majunya kebebasan beragama menimbulkan masalah yang lebih kompleks, karena ruang berekspresi semakin besar.

“Misalnya, kelompok yang sebelumnya tidak berani berbicara saat ini mulai  muncul di publik dan menyampaikan pendapatnya yang memiliki dampak positif maupun negatif,” paparnya.

Yasonna mengakui, kebebasan beragama di Indonesia masih memiliki tantangan, tetapi pemerintah tetap berkomitmen secara serius untuk menjembatani perbedaan yang ada agar tidak memunculkan konflik dan kekerasan.

Namun demikian, Yasonna optimis bangsa Indonesia tetap bisa hidup rukun dalam kebhinekaan. Ini karena bangsa Indonesia memiliki pengalaman panjang akan kebebasan beragama. Hingga kini rakyat Indonesia hidup rukun beragama dan menjalankan ibadatnya.

“Walaupun pada awalnya terjadi gesekan-gesekan, dalam perjalanannya rakyat Indonesia dapat hidup berdampingan, mengedepankan toleransi dan perasaan cinta kasih,” kata Yasonna.

Menghadapi perbedaan, Yasonna menekankan pentingnya sikap toleran dan dibukanya ruang dialog. Selain itu, masyarakat beragama dan berkeyakinan perlu didorong untuk memiliki sikap toleran dan moderat.