Mobile Ad
Miris! 4000 Perempuan Jadi Korban Pornografi “Deepfake”

Sabtu, 23 Mar 2024

FTNews - Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin tak terkendali. Tebaru, muncul deepfake yang dapat menampilkan wajah seseorang palsu dalam siaran video atau audio. Kabar terbaru sekitar 4000 perempuan di Inggris menjadi korban pornografi deepfake.

Program televisi asal Inggris  Channel 4 News menganalisis lima situs deepfake yang paling banyak dikunjungi. Hasilnya, sekitar 4000 orang terkenal dari korban dan 255 di antaranya warga Inggris.

Di antara para korban ialah aktor perempuan, musisi, bintang Tv, dan Youtuber. Teknologi tersebut mencatutkan wajah korban untuk materi pornografi menggunakan kecerdasan buatan.

Hasil pengungkapan ini juga menunjukkan lima situs itu menerima 100 juta penayangan dalam kurun waktu tiga bulan. Cathy Newman, presenter Channel 4 News menjadi salah satu korban pornografi deepfake dan mengatakan rasanya sangat menyeramkan.

“Rasanya sangat menyeramkan bahwa seseorang di luar sana yang membuat ini, saya tidak dapat melihat mereka, dan mereka dapat melihat versi khayalan saya, versi palsu dari saya.” ujar Cathy, seperti melansir The Guardian, Sabtu (23/3).
Masuk Tindakan Ilegal

Berdasarkan Undang-Undang Keamanan Online di Inggris sejak 31 Januari lalu menegaskan bahwa tindakan pencatutan wajah tanpa izin merupakan tindakan ilegal. Peraturan ini disahkan sebagai tanggapan penyebaran pornografi deepfake buatan kecerdasan buatan

Sophie Parrish (31), warga Inggris mengatakan para Channel 4 News mengatakan pornografi deepfake sangat kejam dan merendahkan martabat perempuan.

“Wanita seperti tidak berarti apa-apa, kita hanya tidak berharga, kita hanya seonggok daging. Pria bisa melakukan apa yang mereka suka. Saya memercayai semua orang sebelum ini.” katanya.

Lembaga penyiaran di Inggris menegaskan materi deepfake sangat meresahkan dan ilegal. Lembaga ini mendorong perusahaan penyedia layanan konten untuk memperhatikan konten berisiko dalam tayangannya.

Mereka juga perlu mengambil langkah menghentikan dan menghapus konten yang bermuatan deepfake.

Sementara itu juru bicara Meta Ryan Daniels mengatakan pihaknya jelas melarang konten seksual dan pornografi anak, dan konten yang bermuatan pornografi deepfake.

Daniels juga menegaskan pihaknya telah menghapus iklan yang bermuatan dengan konten ini.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement