.jpg)
.jpg)
.gif)
2.gif)
.jpg)
.jpg)
FTNews - Studi terbaru mengungkapkan bahwa orang kaya memiliki risiko lebih besar menderita penyakit kanker. Penelitian dilakukan oleh Universitas Helsinki, Finlandia.
Para peneliti menganalisis hubungan status sosial ekonomi dengan berbagai penyakit. Hasilnya, orang kaya memiliki risiko menderita kanker payudara dan prostat. Penelitian dilakukan di Finlandia yang notabene negara dengan penghasilan tingggi.
Bagi mereka yang memiliki status sosial ekonomi rendah tidak berarti bebas penyakit mematikan. Studi mengungkapkan mereka rentan terkena diabetes dan radang sendi, serta depresi, alkoholisme, dan kanker paru-paru.
Studi ini telah dipresentasikan dalam konferensi tahunan European Human Genetics Conference di Berlin, Jerman, Minggu (2/6). Penelitian dipimpin oleh Dr. Fiona Hagenbeek dari fakultas Institute for Molecular Medicine Finland (FIMM).
Para peneliti menganalisis data genomik, status sosial ekonomi, dan kesehatan pada sekitar 280.000 orang Finlandia, berusia 35 hingga 80 tahun. Hasil awal studi mengarah pada poligenik, yaitu istilah yang digunakan dalam pewarisan sifat dari satu gen.
Penelitian ini bermanfaat untuk skrining kesehatan kanker payudara pada perempuan. Sehingga, perempuan dengan gen tertentu bisa menerima skrining lebih awal.
Dengan studi ini, para ahli bisa memprediksi genetik terhadap risiko penyakit dapat bergantung pada latar belakang sosio-ekonomi seseorang. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan profesi tertentu dan risiko penyakit.
Studi juga perlu dilakukan di negara dengan penghasilan rendah. Dr. Hagenbeek menyatakan bahwa penelitian hanya berfokus pada individu keturunan Eropa.
Para peneliti menganalisis hubungan status sosial ekonomi dengan berbagai penyakit. Hasilnya, orang kaya memiliki risiko menderita kanker payudara dan prostat. Penelitian dilakukan di Finlandia yang notabene negara dengan penghasilan tingggi.
Bagi mereka yang memiliki status sosial ekonomi rendah tidak berarti bebas penyakit mematikan. Studi mengungkapkan mereka rentan terkena diabetes dan radang sendi, serta depresi, alkoholisme, dan kanker paru-paru.
Studi ini telah dipresentasikan dalam konferensi tahunan European Human Genetics Conference di Berlin, Jerman, Minggu (2/6). Penelitian dipimpin oleh Dr. Fiona Hagenbeek dari fakultas Institute for Molecular Medicine Finland (FIMM).
Para peneliti menganalisis data genomik, status sosial ekonomi, dan kesehatan pada sekitar 280.000 orang Finlandia, berusia 35 hingga 80 tahun. Hasil awal studi mengarah pada poligenik, yaitu istilah yang digunakan dalam pewarisan sifat dari satu gen.
Penelitian ini bermanfaat untuk skrining kesehatan kanker payudara pada perempuan. Sehingga, perempuan dengan gen tertentu bisa menerima skrining lebih awal.
Dengan studi ini, para ahli bisa memprediksi genetik terhadap risiko penyakit dapat bergantung pada latar belakang sosio-ekonomi seseorang. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan profesi tertentu dan risiko penyakit.
Studi juga perlu dilakukan di negara dengan penghasilan rendah. Dr. Hagenbeek menyatakan bahwa penelitian hanya berfokus pada individu keturunan Eropa.
Topik Terkait:
Jangan Cemas, Penderita Diabetes Bisa Konsumsi Makanan Ini
9 Januari 2024
Mengalami Hal Ini? Bisa Jadi Kena Stroke Ringan
10 Januari 2024
4 Cara Berhenti Merokok Ini Patut Dicoba!
11 Januari 2024
Ini Cara Pakai Sunscreen yang Tepat untuk Efek Maksimal
12 Januari 2024
Waspada! Timbel Ganggu Pertumbuhan Anak
11 Januari 2024
.png)