Mobile Ad
Penyebab Kebakaran Besar di Korsel, Ini Cara Identifikasi Baterai Lithium!

Rabu, 26 Jun 2024

FTNews - Sebuah kebakaran besar terjadi di pabrik baterai Korea Selatan (Korsel) yang menewaskan 23 karyawannya. Pemicu dari kebakaran tersebut berasal dari meledaknya beberapa baterai lithium, yang merembet menjadi kebakaran besar. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara identifikasi baterai lithium?

Baterai lithium adalah baterai yang dayanya dapat diisi ulang. Baterai ini memiliki karakter seperti memiliki spesifik, kepadatan, dan efisiensi energi yang sangat tinggi. Selain itu, juga memiliki umur yang lebih panjang dari pada jenis baterai lainnya.

Saat ini, banyak alat-alat elektronik portabel yang sudah menggunakan teknologi ini. Mulai dari telepon genggam, tablet, power banks, komputer, mainan, dan masih banyak lainnya. Termasuk, dalam kendaraan-kendaraan seperti sepeda elektrik, skuter, ataupun mobil.

Cara Identifikasi Baterai Lithium


Ilustrasi baterai lithium. Foto: Canva

Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat (DFES) Australia mengatakan bahwa belum ada regulasi yang mengharuskan pelabelan untuk menunjukan penggunaan baterai lithium. Baterai ini bisa saja berbentuk silindris, datar, persegi panjang, atau juga berbentuk khusus. 

Untuk identifikasi secara pastinya, biasanya baterai ini dapat diisi ulang dan memiliki tulisan “Li” atau “Lithium”, maka aman berasumsi bahwa baterai tersebut adalah baterai lithium-ion. Selain itu, penulisan baterai lithium dapat berupa sebagai berikut.

Mengapa Baterai Lithium Mudah Terbakar?


Ilustrasi baterai lithium. Foto: Canva

Baterai lithium atau lithium-ion (LiB) memiliki energi yang sangat padat. Juga, memiliki material yang sangat rentan terbakar. Bahaya yang dapat timbul dari LiB dapat berupa kebakaran dan ledakan, radiasi, panas, bahan kimia, dan listrik.

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan baterai tersebut dapat terbakar. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

  • Pengisian daya berlebihan dan penggunaan alat yang tidak memumpuni

  • Terlalu panas atau adanya eksposur dari panas atau suhu ekstrem

  • Kerusakan fisik, seperti akibat dari jatuh, tertekan, tertusuk, dan/atau getaran

  • Arus pendek, malfungsi baterai, atau kesalahan sistem

  • Adanya kecacatan atau kontaminasi saat dalam manufaktur.


Jika baterai lithium rusak, potensi bahayanya sangat besar. Mulai dari ledakan pada satu atau beberapa baterai, desisan dan pelepasan gas beracun, serta mudah terbakar dan meledak. Oleh sebab itu, identifikasi baterai lithium sangatlah penting untuk mencegah hal-hal tersebut.

Pencegahan Kerusakan pada Baterai


Ilustrasi baterai lithium. Foto: Canva

Terdapat beberapa langkah untuk mencegah terjadinya kebakaran pada LiB. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

  • Hanya gunakan pengisi daya yang disertakan bersama peralatan atau perangkat. Jika menggunakan peralatan pengisi daya pihak ketiga, harus bersertifikat yang kompatibel dengan spesifikasi baterai. Penggunaan pengisi daya dengan penyaluran daya (voltase dan arus) yang salah dapat menyebabkan kerusakan pada baterai yang dapat mengakibatkan kebakaran.

  • Hindari meninggalkan baterai atau perangkat tanpa pengawasan saat sedang pengisian, terutama jika ditinggal semalaman. Setelah perangkat atau baterai terisi penuh, putuskan sambungannya dari pengisi daya.

  • Jangan isi daya alat-alat seperti telepon genggam, tablet, dan lain sebagainya di tempat yang mudah terbakar dan terjadinya insulasi. Contohnya adalah karpet, kasur, pakaian, atau juga kertas.

  • Pengisian daya pada baterai berukuran besar harus dilakukan di tempat yang aman. Seperti garasi, gudang, ataupun carport.


Setelah melakukan hal tersebut, masih ada hal yang harus diperhatikan lagi, yaitu peletakan dan penyimpanan baterai. Yang mana sebagai berikut.

  • Jangan pernah menyimpan atau meninggalkan baterai dan perangkat di tempat yang dapat terkena panas atau lembab.

  • Jangan pernah meninggalkan baterai dan perangkat di bawah sinar matahari langsung atau di dalam kendaraan yang sedang berparkir.

  • Jangan sekali-kali menggunakan baterai atau perangkat yang menunjukkan tanda-tanda bengkak, menggembung, bocor, terlalu panas, atau tanda-tanda kerusakan mekanis (retak, penyok, tertusuk, atau hancur).

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement