Mobile Ad
Perangi Emisi Karbon, Microsoft akan Tanam 6 Juta Pohon

Kamis, 23 Mei 2024

FTNews - Emisi karbon menjadi musuh utama bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Termasuk, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS) ini, yaitu Microsoft, yang telah menunjukan komitmen mereka untuk memerangi emisi karbon. 

Mengutip dari Reuters, mereka telah menanam modal yang senilai 1,6 juta kredit karbon di salah satu negara asal Amerika Tengah. Pihak developer, Ponterra, mengatakan ini akan menjadi proyek penangkapan karbon berbasis alam terbesar dengan pembiayaan penuh di regional tersebut.

Perusahaan besutan Satya Nadella tersebut akan menjalankan proyek ini di Panama di lahan yang seluas 10.000 hektar (ha). Luas tersebut, hampir dua kalinya luas dari Kota Jakarta Pusat.

Melalui 6 juta pohon yang akan Microsoft tanam di sana, terdapat misi untuk menyerap 3,2 juta ton CO2 di atmosfer bumi. Dalam menjalankan proyek ini, mereka akan menggunakan lahan-lahan yang telah terdegradasi akibat pembukaan lahan ternak.

Ponterra mengatakan proyek ini merupakan proyek yang berbeda dari yang lain. Di mana, biasanya kegiatan ini berfokus pada menjaga hutan yang ada. Namun, proyek ini akan berfokus pada reforestasi.

Artinya, proyek ini dapat menjual kredit karbon berdasarkan jumlah ton karbon tambahan yang mereka serap dari atmosfer. Bukan berdasarkan emisi yang dapat dihindari.

Emisi Karbon di Perusahaan Microsoft


Ilustrasi nol karbon. Foto: Canva

Di tahun 2021, sebanyak 36 miliar ton CO2 melayang ke udara secara global. Sementara itu, perusahaan teknologi menyumbang dua sampai tiga persen dari total emisi tersebut. Artinya, sektor ini setidaknya menghasilkan total emisi sebesar 720 juta - 1,08 miliar ton karbon pada tahun tersebut.

Microsoft merupakan salah satu perusahaan teknologi yang menghasilkan emisi karbon terbanyak di dunia. Pada tahun yang sama, ElectronicsHub mencatat bahwa Microsoft menghasilkan emisi sebesar 4.868.901 metric ton CO2e (MTCO2e).

Dalam laporan sustainability tahun 2024, mereka mengatakan bahwa cloud based computing dan hadirnya artificial intelligence menyebabkan meningginya emisi di AS. Bahkan, emisi karbon mereka meningkat hingga 30 persen sejak tahun 2020 akibat dari pusat data yang mereka bangun.

Oleh karena itu, perusahaan yang Bill Gates bangun ini berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon dan limbah di tahun 2030 nanti. Namun, mereka harus membayar kredit karbon untuk mencapai hal tersebut. Di tahun 2023, mereka telah membeli 5.015 juta metrik ton karbon kredit untuk meraih hal tersebut.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement