FTNews - Sejumlah personel disiapkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa elemen buruh untuk menolak kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Aksi ini akan dilaksanakan di depan Istana Negara, pada Kamis (6/6).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya telah menunjuk ribuan personel untuk bersiaga saat demo berlangsung. “Data pengamanan ada 1.416 personel,” katanya, kepada wartawan, pada Kamis (6/6).

Lebih lanjut nantinya para personel akan ditempatkan dibeberapa titik aksi untuk rasa. Hal ini guna meminimalisir terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sementara itu tim Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas. Namun rekayasa bersifat situasional melihat kondisi di lapangan.

“Apabila jumlah massa tidak banyak, lalin normal seperti biasa,” tukas Susatyo.

Adapun rekayasa lalulintas yang akan dilakukan diantaranya;

- Persimpangan Harmoni ditutup, jalan yang menuju Jalan Merdeka Barat.

- Jalan Perwira, atau lalu lintas yang mengarah ke Jalan Merdeka Utara di tutup.

- Jalan Abdul Muis dan Jalan Merdeka Selatan ditutup.

- Persimpangan Sarinah, atau lalu lintas yang menuju Jalan Merdeka Barat ditutup.

Sementara itu ia menghimbau kepada para peserta aksi untuk memperhatikan hak - hak masyarakat lainnya, dan tertib untuk menyampaikan pendapat dimuka umum."Siapa saja yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya, sehingga aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap di patuhi,” ujar Susatyo.

Selain itu ia juga telah mengimbau kepada seluruh personel yang terlibat untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis. Termasuk anggota tidak ada yang membawa senjata api dan tidak ada gerakan tambahan yang bersifat pribadi.