Mobile Ad
Saat Brigadir J Ditembak, Putri Candrawathi Hanya Tutup Telinga dan Meringkuk di Kamar

Selasa, 13 Des 2022

Forumterkininews.id, Jakarta - Putri Candrawathi mengungkapkan dirinya hanya bisa menutup telinga dan meringkuk di dalam kamar saat insiden penembakan terhadap Brigadir J, pada (8/7) lalu.

Hal ini diceritakan dirinya saat bersaksi dalam sidang lanjutan tiga terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf terkait pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (12/12).

Awalnya majelis hakim menanyakan apakah Putri mendengar suara tembakan saat insiden tewasnya Brigadir J.

"Kapan mendengar suara tembakan?" tanya Majelis Hakim.

Kemudian Putri mengaku mendengar suara tembakan saat beristirahat di kamar tidur.

"Saya waktu itu sedang beristirahat sedang tiduran di tempat tidur. Terus saya mendengar seperti suara ribut-ribut, tiba-tiba terdengar letusan," jawab Putri.

"Apa yang saudara lakukan saat mendengar suara letusan?" kata Majelis Hakim.

"Saya di kamar tutup telingan dan saya takut," ucap Putri.

"Cuma itu saja yang saudara lakukan?" lanjut Majelis Hakim.

"Iya yang mulia," kata Putri.

"Refleknya kalau orang takut apalagi di dalam kamar adalah mencoba untuk sembunyi, berlindung. Berlindung itu macam-macam, bisa menutup pintu, bisa sembunyi di balik lemari," tegas Majelis Hakim.

"Karena saya sedang tidak enak badan jadi saya hanya meringkuk di tempat tidur sambil menutup kedua telinga saya," ucap Putri.

Skenario Ferdy Sambo

Bharada E membeberkan skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo saat akan mengeksekusi Brigadir J, di Komplek Polri Duren Tiga, pada Jumat (8/7) lalu.

Hal ini diungkapkan dirinya saat hadir sebagai saksi dalam sidang dua terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11). Awalnya majelis hakim menanyakan keberadaan Brigadir J sebelum terjadinya penembakan.

“Seingat saudara Kuat Maruf dan Brigadir J masih dibawah?,” tanya Hakim.

“Iya masih di bawah. Kemudian Pak FS menanyakan saya tahu kejadian di rumahnya atau tidak. Dia bercerita Yosua sudah melecehkan ibu.  Kemudian terlontas kalimat, ‘Kurang ajar ini. Dia sudah tidak menghargai saya, menghina martabat saya’. Terus dia ngomong harus dikasih mati anak ini,” jawab Bharada E.

Kemudian Bharada E mengungkapkan bahwa dirinya disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J dan nantinya akan dibela.

“Saya mikir, saya diam kaget juga. Dia (FS) bilang ‘nanti kau yang tembak Yosua ya, saya yang akan bela kamu. Kalau saya yang tembak, tidak ada yang bela kita,” lanjut Bharada E.

Selanjutnya Ferdy Sambo membuat skenario penembakan yang akan dilaksanakan oleh Bharada E bahwa istrinya telah dilecehkan oleh Brigadir J.

“Pak Ferdy Sambo bilang, ‘Jadi gini chad, skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak, kamu dengar. Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik. Yosua yang mati’,” kata Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.

Kemudian setelah mendengar skenario tersebut Ferdy Sambo meyakinkan Bharada E bahwa dirinya aman dan akan dibela.

“Saya kaget. ‘Ih saya bunuh orang’. Kacau dan tertekan pikiran saya yang mulia. Baru dia (Ferdy Sambo) bilang ‘sudah kamu jalan saja, kamu aman. Karena posisinya kamu bela itu. Kedua kamu bela diri. Kau bela diri karena kau ditembak duluan. Jadi kamu aman chad, kamu tenang saja’,” ujar Bharada E.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement