Mobile Ad
Sebelum Bunuh Anaknya, 2 Bulan Si Ibu Bergelagat Aneh

Kamis, 14 Mar 2024

FTNews - Polisi menyebut terdapat temuan baru di balik tewasnya anak berinisial AAMS (5) yang ibunya berinisial SNF (26) bunuh di sebuah perumahan kawasan Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Kamis (7/3).

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, tersangka disebut memiliki gerak-gerik aneh sejak dua bulan sebelum kejadian membunuh anaknya.

“Jadi memang tersangka ini udah dua bulan gelagat aneh,” ujar Firdaus, kepada wartawan, pada Kamis (14/3).

Firdaus menyebutkan bahwa hal ini pihaknya ketahui berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka.


“Ini dari keterangan suaminya,” kata Firdaus.

Selain itu tersangka juga pernah berbicara kepada suaminya bahwa sebentar lagi dunia akan mengalami kiamat. Namun suaminya hanya meminta kepada tersangka untuk beristigfar.

“Sempat diomongin ke suaminya ada bisikan gaib dia (tersangka) bilang ‘bentar lagi kiamat’ seperti itu. Respon suaminya ‘istigfar bunda istigfar umi’. Jadi memang tersangka ini udah dua bulan ada gelagat aneh,” jelas Firdaus.


Sementara itu suami tersangka tidak segera membawanya ke rumah sakit untuk cek psikolog. Hingga akhirnya hal ini mengakibatkan anaknya tewas.

“Nah itu dia tidak ada rencana si suami untuk bawa ke psikologi atau psikiater terhadap perilaku aneh si istrinya. Hingga suaminya tidak menyangka terjadi hal ini,” beber Firdaus.

Gangguan Halusinasi


Sebelumnya, polisi mengungkap fakta baru di balik insiden tewasnya seorang anak berinisial AAMS (5) di tangan ibu kandungnya. 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan tersangka terdeteksi memiliki gangguan halusinasi.

“Dari hasil pemeriksaan psikologinya juga disampaikan yaitu memang ada gangguan halusinasi terhadap pelaku,” kata Firdaus, kepada wartawan, Jumat (8/3).

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan untuk mengungkap motif. Namun hingga saat ini belum dapat diungkap akibat tersangka memberikan keterangan yang berubah-ubah.

Sementara itu Firdaus menyebutkan bahwa tim psikologi merekomendasikan agar pelaku menjalani pemeriksaan psikiatrik untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan jiwa yang  tersangka derita.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement