Mobile Ad
Starlink Masuk Indonesia Tapi Tak Laku di Jakarta, Kenapa?

Jumat, 03 Mei 2024

FTNews - Penyedia layanan internet milik Elon Musk, Starlink resmi beroperasi di Indonesia pada tahun ini. Meski demikian, Starlink tidak laku di Jakarta karena beberapa faktor.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, layanan internet berbasis satelit ini tidak akan beroperasi di Jakarta dan hanya menjangkau daerah-daerah terpencil.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), baru sebanyak 78,9 persen masyarakat Indonesia mengakses internet. "21 persen ini bisa disimpul Starlink akan masuk," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).

Usman mengatakan 21 persen tersebut merupakan daerah pelosok yang belum mendapatkan akses internet. Kehadirannya diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan internet di daerah tersebut.

Terkait Starlink yang tidak akan beroperasi di Jakarta, Usman menjelaskan bahwa layanan internet di Jakarta menggunakan fiber optik yang lebih canggih dari satelit. "Fiber optik, kan, teknologi yang paling stabil dalam teknologi komunikasi, teknologi stabil mahal dia. Lebih mahal dari satelit, lebih mahal dari BTS," jelasnya.

Sebelumnya, kehadirannya mematik kekhawatiran perusahaan layanan internet yang telah beroperasi. Starlink dianggap menjadi ancaman bisnis. Apalagi, saat ini layanan ini telah mengantongi izin penyelenggaraan telekomunikasi.

Harga Internet Starlink

Harga layanan ini dibanderol Rp 750.000 per bulan. Biaya ini berlaku untuk paket Perumahan.

"Streaming film, panggilan video, game, dan lainnya. Standar. Cocok untuk keluarga. Rp 750.000 per bulan. Kuota tanpa batas," begitu deskripsi paket internet dalam halaman resminya.

Namun, harga segitu belum termasuk biaya perangkat untuk menerima akses internet dari satelit. Untuk harga perangkatnya sejumlah Rp 7,8 juta.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement