Mobile Ad
Target Partisipasi Pemilu 2024 Naik Jadi 90 Persen, KPU Kota Bandung Minta Masyarakat Lawan Hoaks

Minggu, 14 Jan 2024

FTNews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menargetkan tingkat partisipasi mencapai 90 persen pada Pemilu 2024 mendatang atau naik prosentasenya sekitar 3 persen dibandingkan Pemilu 2019 yang hanya 87 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan Komisioner KPU Kota Bandung Bidang SDM dan Edukasi Masyarakat, Khoirul Anam Gumilar Winata.

Dalam keterangannya, ia mengemukakan saat ini tercatat ada 1.872.381 orang yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Bandung. Sekira 700 ribu di antaranya tergolong pemilih pemula hingga usia muda atau sekira 55 persen.

"Tren pemilihan umum di Kota Bandung selalu baik. Dan kami berharap ke depannya tren positif ini terus dilanjutkan," katanya dalam Siniar Ngariung Diskominfo Kota Bandung.

Lantaran itu, Khoirul Anam menyatakan bahwa menjadi golput bukan pilihan tepat. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa calon-calon yang muncul, baik untuk Pilpres, Pileg dan DPD, dalam Pemilu 2024 akan menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.

"Sebagai pemilih, kita perlu aktif mencari tahu calon pemimpin kita. Baik itu calon Presiden serta Wakil Presiden, DPD RI, DPRD Provinsi, ataupun DPRD Kabupaten/Kota. Akses untuk mencari tahu latar belakang mereka kini sudah jauh lebih mudah," katanya.

Sementara itu, KPU Kota Bandung saat ini sedang melakukan proses penyortiran dan pelipatan kertas suara yang ditargetkan selesai 18 Januari mendatang.

Lebih lanjut, terkait hoaks atau sentimen negatif selama proses kampanye pemilu berlangsung, Anam berpesan agar semua pihak sama-sama menahan diri dan menjaga kerukunan bersama.

Pesan ini disampaikan agar pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan dalam suasana kondusif.

"Hoaks dan sentimen negatif seperti isu sara ini juga tantangan. Tapi untuk mencegah penyebarannya, teman-teman mulai biasakan untuk mencari informasi dari sumber primernya. Misalnya dari situs resmi atau media sosial KPU Pusat, KPU Provinsi atau Kabupaten/Kota," pesannya.

Ia juga meminta agar semua pihak tidak langsung menyebarkan informasi jika tidak diketahui validitasnya.

"Cek dulu informasinya valid atau tidak. Jangan langsung disebarkan," katanya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement