Mobile Ad
Terkini: Banjir Lahar Longsor Sumbar 50 Orang Tewas 27 Hilang

Selasa, 14 Mei 2024

FTNews - Korban jiwa banjir lahar dan longsor yang melanda Sumatra Barat (Sumbar) bertambah. Hingga Selasa (14/5) pagi, korban tewas mencapai 50 orang dan masih ada 27 orang hilang yang masih dalam pencarian. Akibat bencana tersebut 3.396 jiwa mengungsi.

Dalam upaya penanganan darurat, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor. Bencana yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumbar.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5) menyampaikan, langkah penanganan darurat. Di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat. Pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan, kata Suharyanto, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang. Sebanyak 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

Adapun rincian korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang. Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin. Karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam. Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ungkapnya.

Daerah terdampak banjir lahar Sumbar. Foto: Antara

Kebutuhan Pengungsi


Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dengan baik.

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik. Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari. Akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," tuturnya.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih pihaknya lakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

Selain itu, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar senilai Rp3,2 miliar. Selain itu juga bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako. Makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

Kepala BNPB pada Selasa (14/5) rencananya akan melakukan peninjauan udara melihat kerusakan akibar banjir lahar dan longsor Sumbar yang terjadi. Lokasi tinjauan yakni di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

"Kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik," imbuhnya dalam keterangan tertulis.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement