FTNews - Tubuh manusia memiliki kandungan air sekitar 55 hingga 80 persen dari total berat badan. Air dalam tubuh berperan membantu sistem pencernaan dan racun dalam tubuh, menjaga suhu tubuh, serta melumasi sendi. Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu bahwa efek dehidrasi dapat mempengaruhi kesehatan mental dan suasana hati.
“Dehidrasi terjadi karena kekurangan cairan dalam tubuh, sehingga menghambat keseimbangan penting untuk berfungsinya tubuh dengan baik. Ketidakseimbangan ini bisa disebabkan oleh asupan cairan yang tidak memadai, keringat berlebih, muntah, atau diare,†kata ahli gizi klinis senior asal India Dr Priyanka Agarwal, dikutip Health Shot.
Dr Priyanka mengatakan, efek dehidrasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga mempengaruhi jantung dan ginjal. "Rehidrasi yang tepat waktu sangatlah penting, yang dapat dicapai melalui minum cairan dan dalam kasus yang parah menggunakan cairan infus. Tindakan pencegahannya termasuk menjaga asupan air yang cukup dan menyesuaikannya berdasarkan tingkat aktivitas dan kondisi lingkungan,†tambahnya.
Lalu apa dampaknya bagi kesehatan mental?
Ilustrasi Tersinggung. Foto: Freepik
Dr Priyanka mengungkapkan, efek dehidrasi berdampak signifikan pada suasana hati dengan memengaruhi proses berpikir. “Bahkan dehidrasi ringan pun dapat menyebabkan mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, dan meningkatkan persepsi kesulitan tugas,†katanya.
Dehidrasi juga memengaruhi fungsi neurotransmitter, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang mengelola respon. Tubuh yang dehidrasi bisa merasakan kegelisahan dan seseorang lebih rentan menjadi korban perasaan yang meresahkan.
Efek dehidrasi lainnya adalah menyebabkan kelelahan dan penurunan kinerja kognitif secara keseluruhan. Padahal terhidrasi sangat penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal dan mendukung kesehatan mental.
Ilustrasi kelelahan. Foto: Pexels
Air sangat penting untuk berbagai proses tubuh, dehidrasi dapat menyebabkan gejala, seperti:
“Dehidrasi terjadi karena kekurangan cairan dalam tubuh, sehingga menghambat keseimbangan penting untuk berfungsinya tubuh dengan baik. Ketidakseimbangan ini bisa disebabkan oleh asupan cairan yang tidak memadai, keringat berlebih, muntah, atau diare,†kata ahli gizi klinis senior asal India Dr Priyanka Agarwal, dikutip Health Shot.
Dr Priyanka mengatakan, efek dehidrasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga mempengaruhi jantung dan ginjal. "Rehidrasi yang tepat waktu sangatlah penting, yang dapat dicapai melalui minum cairan dan dalam kasus yang parah menggunakan cairan infus. Tindakan pencegahannya termasuk menjaga asupan air yang cukup dan menyesuaikannya berdasarkan tingkat aktivitas dan kondisi lingkungan,†tambahnya.
Lalu apa dampaknya bagi kesehatan mental?
Ilustrasi Tersinggung. Foto: Freepik
Dehidrasi Menyebabkan Mudah Tersinggung
Dr Priyanka mengungkapkan, efek dehidrasi berdampak signifikan pada suasana hati dengan memengaruhi proses berpikir. “Bahkan dehidrasi ringan pun dapat menyebabkan mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, dan meningkatkan persepsi kesulitan tugas,†katanya.
Timbulkan Kecemasan
Dehidrasi juga memengaruhi fungsi neurotransmitter, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang mengelola respon. Tubuh yang dehidrasi bisa merasakan kegelisahan dan seseorang lebih rentan menjadi korban perasaan yang meresahkan.
Kelelahan
Efek dehidrasi lainnya adalah menyebabkan kelelahan dan penurunan kinerja kognitif secara keseluruhan. Padahal terhidrasi sangat penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal dan mendukung kesehatan mental.
Ilustrasi kelelahan. Foto: Pexels
Tanda Dehidrasi
Air sangat penting untuk berbagai proses tubuh, dehidrasi dapat menyebabkan gejala, seperti:
- Kekeringan di mulut
- Perubahan tekstur kulit seperti mengelupas atau kemerahan
- Urin berwarna gelap
- Sembelit
- Tekanan darah tinggi
- Peningkatan detak jantung
- Kelelahan atau pusing yang terus-menerus
- Mual atau sakit kepala