Mobile Ad
Tidak Hanya Fisik, Otak Juga Perlu 'Olahraga'

Sabtu, 27 Jan 2024

FTNews - Otak memiliki kemampuan untuk belajar dan dapat tumbuh berkembang seiring berjalannya umur kita yang bernama plastisitas otak. Namun, untuk mempertahankan kondisi tersebut, otak kita harus 'berolahraga' seperti tubuh membutuhkan olahraga untuk menjaga kebugaran.

Dr. John N. Morris, Direktur Kebijakan Sosial dan Kesehatan di Institute for Aging Research yang berafiliasi dengan Harvard mengungkapkan pentingnya aktivitas ini.

“Pada akhirnya, keterampilan kognitif Anda akan berkurang dan pemikiran serta ingatan akan lebih menantang, jadi Anda perlu membangun ‘cadangan’ Anda," ungkapnya di wawancara bersama Harvard.

“Melakukan aktivitas baru yang memaksa Anda untuk berpikir dan belajar serta memerlukan latihan berkelanjutan dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak,” lanjutnya.

Penelitian mengungkapkan bahwa kegiatan seperti melukis, bermain instrumen musik, belajar bahasa baru, dan kegiatan seni lainnya efektif dalam peningkatan fungsi kognitif otak kita. 

Sebuah studi pada tahun 2014 oleh Gerontologist meninjau sebanyak 31 penelitian tentang keterampilan mental bagi para lanjut usia (manula). Mereka menemukan bahwa adanya peningkatan beberapa aspek memori seperti mengingat instruksi dan kecepatan pemrosesan.

Ciri-ciri Aktivitas untuk Otak yang Baik


Ilustrasi bermain alat musik untuk meningkatkan kerja otak. Foto: canva

Dr. Morris mengatakan untuk memaksimalkan 'olahraga' otak kita, harus memenuhi tiga anjuran antara lain:
Menantang

Agar otak dapat berkembang, maka harus membuat otak kita untuk beraktivitas yang menentang. Oleh karena itu, menemukan aktivitas baru sangat bermanfaat bagi otak. Karena otak akan bekerja untuk mempelajari hal baru dan memberi kesempatan otak untuk berkembang.

Jika tidak ingin melakukan aktivitas yang baru, kita masih bisa lakukan dengan menggunakan aktivitas yang sudah kita lakukan. Namun, kita harus menaikkan standar sehingga otak akan terpicu untuk berusaha lebih keras.

“Anda tidak perlu menantang otak anda dengan cara mempelajari hal baru. Tetapi, bisa juga dengan cara menambah kemampuan dan pengetahuan (aktivitas yang pernah kita lakukan),” ungkap Dr. Morris
Kompleksitas

Tidak hanya merangsang otak, sesuatu yang kompleks dapat memaksa otak kita untuk bekerja untuk melakukan penyelesaian masalah dan pemikiran kreatif. Sebuah studi dari Psychological Science, menyatakan bahwa para manula berumur 60 - 90 tahun cenderung lebih ahli dalam bekerja dan memiliki memori jangka panjang.

Aktivitas kreatif yang mereka lakukan seperti fotografi atau merajut terbukti lebih baik bagi otak. Sementara itu, aktivitas yang familiar seperti membaca dan menjawab teka-teki silang tidak seefektif itu dalam 'mempertajam' otak.
Latihan

Latihan dapat membantu meningkatkan cara kerja otak. Selain itu, latihan yang kita lakukan harus secara konstan, tetapi bukan untuk memaksa terjadinya peningkatan yang secara besar-besaran.

“Anda tidak dapat meningkatkan daya ingat apabila tidak memperkerjakan otak kita. Semakin banyak waktu yang anda libatkan untuk melatih otak anda, semakin banyak manfaatnya,” kata Dr. Morris.

“Repetisi yang konstan adalah kunci untuk meningkatkan otak, bukan tujuan untuk menjadi ahli. Hal ini dapat memberikan dampak yang sangat besar,” lanjutnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement