Mobile Ad
Transplantasi Organ dari Hewan ke Manusia Dekati Titik Cerah

Rabu, 31 Jan 2024

FTNews - Saat ini, jumlah manusia di dunia yang membutuhkan transplantasi organ lebih tinggi dari pada pendonornya. Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 100.000 orang menunggu transplantasi organ dan sebanyak 17 orang meninggal setiap harinya saat menunggu momen itu datang.

Namun, kabar baik datang bagi para penunggu donor. Peneliti mengatakan mereka selangkah lebih dekat untuk memahami bagaimana melakukan transplantasi organ dari spesies yang berbeda.

Para dokter telah melakukan penelitian selama puluhan tahun untuk mencari potensial hewan yang cocok menjadi pendonor untuk manusia. Saat ini, mereka melihat babi dengan rekayasa genetik adalah hewan yang sangat berpotensial untuk memenuhkan kuota pendonor manusia.

Xenotransplantation atau transplantasi organ dari berbeda spesies ini masih berada di tahapan awal. Food and Drug Administration (FDA) milik AS masih belum menyetujui percobaan pada manusia.

Keberhasilan Transplantasi Antarspesies


Ilustrasi transplantasi ginjal. Foto: canva

Namun, penemuan para peneliti yang mereka tuliskan di Journal of Clinical Investigation pada hari Kamis (25/1) dapat mempercepat proses tersebut. Para dokter di Fakultas Kedokteran University of Alabama-Birmingham’s Marnix E. Heersink menunjukkan kesuksesan mentransplantasi ginjal dari babi rekayasa genetik.

Mereka mentransplantasikankan ginjal ini kepada tiga orang yang sudah mati batang otak dan menunjukkan hasil yang positif. Mereka dapat melakukannya dengan menggunakan obat yang disetujui oleh FDA untuk digunakan pada manusia dalam transplantasi antarmanusia.

Dalam transplantasi organ, dokter harus memberikan obat ke penerima donor untuk menahan imun mereka agar tidak menolak organ yang tidak familiar. Dalam beberapa kasus, para pasien akan menjadi sangat rentan terinfeksi seperti dari bakteri Neisseria mengingitidis, bakteri penyebab meningitis.

Berdasarkan hasil penelitian, para dokter tidak memerlukan obat eksperimental untuk melakukan transplantasi ini. Profesor dan direktur dari Divisi Transplantasi di Fakultas Kedokteran Heersink dr. Jayme Locke mengatakan ini akan mempermudah persetujuan dari FDA.

“Ketika kita memindahkan hal ini ke dalam kehidupan, sisi ilmuwan dalam diri saya berpikir bahwa cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah kita harus mengubah hanya satu hal pada satu waktu,” ujar dr. Locke melansir CNN.

“Dan dalam hal ini, satu-satunya hal yang harus kita ubah dan harus kita ubah adalah yang beda itu sumber organnya,” lanjutnya.

Selain itu, dr. Locke juga mengatakan ia akan berusaha membuat transplantasi ini se-familiar mungkin agar mempermudah pengerjaan.

Saat ini, penelitian masih terbatas dengan keterbatasan demonstrasi yang hanya dapat melibatkan tiga orang saja. Namun, ini tetap menjadi sebuah langkah besar di dalam dunia kesehatan.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement