Makam Belanda di Kebun Raya Bogor Jejak Sejarah Kolonial di Tengah Keindahan Alam
Lifestyle

Di balik pesona Kebun Raya Bogor yang asri dan kaya akan keanekaragaman flora, tersembunyi jejak sejarah yang tak banyak diketahui oleh pengunjung.
Di kawasan ini, terdapat makam-makam Belanda yang mengisahkan perjalanan panjang masa kolonial di Indonesia, khususnya dalam bidang botani dan penelitian ilmiah.
Kebun Raya Bogor, yang didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah kolonial Belanda, tak hanya menjadi pusat penelitian botani, tetapi juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa pejabat, ilmuwan, dan keluarga Belanda yang berperan besar dalam pengembangan kebun raya ini.
Baca Juga: Destinasi Liburan Murah dan Nyaman untuk Anak di Indonesia
Makam-makam tersebut kini menjadi saksi bisu perkembangan sejarah ilmiah yang pernah ada di tanah Jawa.
Salah satu makam yang paling terkenal adalah milik Carl Wilhelm von Tieghem, seorang ilmuwan botani asal Belanda yang meninggal pada tahun 1871.
Von Tieghem adalah sosok penting dalam penelitian tumbuhan di Indonesia dan kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di kawasan tropis ini masih diingat hingga kini.
Baca Juga: Tidak Jauh Dari Jakarta, Deretan Tempat Wisata Bogor Ini Cocok Untuk Habiskan Akhir Pekan
Tak hanya ilmuwan, beberapa makam lainnya juga milik para pejabat kolonial yang pernah bertugas di Hindia Belanda.
Mereka adalah orang-orang yang mengelola dan mengembangkan Kebun Raya Bogor sebagai pusat penelitian tumbuhan yang penting pada zamannya.
Makam-makam tersebut kini terletak di area yang lebih tenang, jauh dari keramaian pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan taman yang luas.
Meskipun saat ini keberadaan makam-makam ini sering kali terabaikan, mereka menyimpan kisah yang menghubungkan masa lalu kolonial dengan perkembangan kebun raya yang tetap menjadi bagian penting dari warisan sejarah Indonesia.
Kebun Raya Bogor pun tetap menjadi tempat yang penuh dengan kenangan ilmiah dan sejarah, mengundang pengunjung untuk tidak hanya menikmati alam, tetapi juga belajar tentang sejarah yang membentuk Indonesia.
Dengan suasana yang hening dan penuh ketenangan, makam-makam Belanda ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang yang menghubungkan antara alam dan pengetahuan di masa lalu.
Mereka tetap hidup dalam ingatan sejarah, mengingatkan kita akan jejak yang ditinggalkan oleh para ilmuwan dan pejabat Belanda yang pernah berjasa di tanah air.