Mengenal Omakase, Sashimi yang Tak Boleh Dimakan Ibu Hamil

Kuliner

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:41 WIB
Mengenal Omakase, Sashimi yang Tak Boleh Dimakan Ibu Hamil
Seorang chef akan mempersiapkan omakase. (Foto: Ist)

Seorang wanita yang sedang hamil (ibu hamil) tidak disarankan untuk mengonsumsi daging atau ikan mentah. Pasalnya, daging atau ikan mentah berisiko mengandung toksoplasma dan sejumlah bakteri berbahaya lainnya.

rb-1

Sementara Sashimi adalah makanan mentah yang diiris tipis. Sashimi merupakan salah satu kuliner khas Jepang yang sangat digemari banyak orang.

Pada umumnya, sashimi menggunakan boga bahari sebagai bahan utama. Namun, sebenarnya daging lain pun digunakan. Misalnya daging sapi, kuda sampai rusa. Kulit tahu yuba dan konyaku pun umum disajikan sebagai sashimi.

Baca Juga: Erina Gudono Kembali Pamerkan Kemewahan, Netizen: Mati Hatinya

rb-3

Hidangan sashimi. (Foto: Ist)

Jenis sashimi yang cukup populer adalah maguro (tuna), sake (salmon), saba (mackerel), katsuo (cakalang), kanpachi (ikan ekor kuning), ika (cumi-cumi), tako (gurita), amaebi (udang) dan hotate (kerang).

Dikutip dari Japan Guide, Sabtu (19/10), sebagian besar sashimi menggunakan bumbu kecap asin. Cukup dengan mencelupkan potongan sashimi ke dalam piring kecil berisi kecap asin sebelum disantap adalah faktor utama dalam menikmati sashimi.

Akan tetapi, selain kecap asin, sashimi jenis tertentu biasanya disantap dengan sedikit tambahan wasabi atau jahe bubuk. Wasabi atau jahe bubuk tidak dicampur bersama kecap asin, tetapi dioleskan langsung pada sashimi.

Baca Juga: Anies Baswedan Tanya Rekomendasi Sushi Jakarta, Sindir Erina Gudono?

Sashimi sering disamakan dengan sushi. Padahal, keduanya sangat berbeda. Walaupun sama-sama menggunakan bahan mentah. Namun, sushi disajikan bersama nasi yang diberi cuka.

Omakase

Di sisi lain, dikutip dari Michelin Guide, dalam bahasa Jepang, omakase berarti “saya serahkan kepada Anda”. Dalam konteks kuliner, istilah ini diartikan sebagai pengalaman makan di mana pelanggan mempercayakan sepenuhnya kepada chef untuk menentukan menu yang akan disajikan.

Walaupun banyak orang mengira omakase adalah tradisi kuno Jepang. Namun, sebenarnya konsep ini baru populer pada tahun 1990-an di restoran sushi.

Awalnya, restoran sushi hanya melayani pelanggan yang sangat paham tentang ikan dan seni pembuatan sushi. Namun kemudian, banyak pendatang baru yang mulai mengunjungi restoran mewah ini meskipun tidak sepenuhnya memahami budaya sushi.

Para koki di restoran sushi merespon dengan menciptakan konsep omakase, yaitu pelanggan dapat menyerahkan pemilihan menu kepada koki. Sehingga mereka tidak perlu khawatir salah memilih ikan atau menu yang tidak dikenali. Khususnya saat menggunakan ikan musiman.

Omakase juga disukai oleh para chef karena memungkinkan mereka menggunakan bahan-bahan yang mereka miliki, tanpa harus mengecewakan pelanggan jika suatu bahan tidak tersedia.

Hidangan Omakase yang dipersiapkan oleh chef secara langsung. (Foto: Ist)



Pengalaman makan ala omakase bukan hanya tentang makanan. Namun, juga tentang kepercayaan dan seni. Pelanggan memberikan kepercayaan penuh kepada koki untuk menentukan hidangan yang sesuai dengan ketersediaan bahan dan kreativitas mereka.

Omakase memberikan fleksibilitas kepada para chef untuk menyesuaikan menu dengan suasana hati pelanggan dan bahan-bahan paling segar pada hari tersebut. Omakase tidak hanya terbatas pada sushi. Di berbagai jenis restoran, konsep ini telah meluas ke menu minuman anggur, koktail hingga fashion.

Secara umum, pengalaman makan omakase adalah perpaduan antara seni kuliner dan kepercayaan. Dengan menyerahkan pilihan makanan kepada chef, pelanggan dapat menikmati kejutan yang menyenangkan dan merasakan sajian yang paling segar dan sesuai dengan musim, menciptakan pengalaman makan yang unik dan berkesan.

Tag ikan mentah Omakase Sashimi

Terkini