Mengenal Sakit Punggung Kronis, Bikin IM Monsta X Hiatus Sementara

Fans tak akan melihat I.M bersama MONSTA X untuk sementara waktu. Pasalnya, sang idol akan istirahat selama beberapa waktu ke depan.

I.M harus menghentikan sementara semua aktivitasnya karena mengalami sakit punggung kronis. Kabar ini disampaikan secara resmi oleh Starship Entertainment pada 29 Juli 2025 waktu Korea.

Sebelumnya, ia juga tidak hadir dalam acara Waterbomb Busan 2025 pada 26 Juli karena alasan serupa.

Baca Juga: Kamu Tahu? Tas dengan Beban Berat Bisa Pengaruhi Postur Tubuh, Lho!

Akibat kondisi tersebut, I.M dipastikan absen dari berbagai jadwal mendatang, termasuk penampilannya di KCON LA 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 2 Agustus.

"I.M saat ini sedang menjalani pengobatan untuk mengatasi nyeri punggungnya. Berdasarkan saran medis, kami memutuskan bahwa ia memerlukan masa pemulihan yang stabil, sehingga semua aktivitasnya akan dihentikan sementara," kata agensi seperti dilansir Allkpop, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: Terungkap, Sakit Punggung Adele Kambuh Saat Nyanyi di Malam Tahun Baru

Apa Itu Sakit Punggung Kronis?

Ilustrasi sakit punggung. (Pixabay/Mohamed_hassan)

Sakit punggung merupakan keluhan umum yang bisa dialami siapa saja, dan sebagian besar kasus disebabkan oleh ketegangan otot, cedera, atau kelainan tulang belakang. Namun, dalam beberapa kasus, nyeri ini juga bisa menjadi gejala dari penyakit sistemik atau reumatik yang lebih serius.

Mengutip Cedars Sinai, sakit punggung disebut kronis apabila berlangsung lebih dari tiga bulan. Rasa nyeri ini bisa muncul di leher hingga tulang punggung bagian bawah, bersifat lokal maupun menyebar dari satu titik pusat.

Gejala Sakit Punggung Kronis:

• Nyeri ringan hingga berat yang tak kunjung hilang
• Nyeri tumpul
• Nyeri tajam atau menusuk
• Nyeri seperti terbakar
• Kekakuan
• Rasa nyeri saat disentuh
• Nyeri menjalar ke kaki, pinggul, atau telapak kaki

Penyebab sakit punggung kronis bisa beragam dan kadang sulit diidentifikasi karena dapat berasal dari jaringan lunak, tulang, cakram tulang belakang, atau saraf. Beberapa faktor risiko termasuk merokok, pekerjaan yang melibatkan angkat berat, atau paparan getaran dari mesin dan kendaraan.

Olahraga tertentu seperti ski lintas alam dan menyetir dalam waktu lama juga bisa memicu nyeri punggung. Selain itu, penyakit seperti osteoartritis tulang belakang, spondilitis, atau patah tulang kompresi lebih sering terjadi pada orang lanjut usia.

Mengutip Hopkins Medicine, beberapa penyebab umum sakit punggung kronis antara lain adalah artritis tulang belakang, stenosis spinal, hernia atau penonjolan disk, dan myofascial pain syndrome. Dalam banyak kasus, penyebab pasti nyeri kronis sulit diketahui dan tidak bisa sepenuhnya disembuhkan.

Dr. Stephanie Van, spesialis rehabilitasi nyeri punggung, menekankan pentingnya memahami sumber nyeri dan tidak terburu-buru menjalani operasi.

Ilustrasi sakit punggung.

Menurutnya, fokus utama seharusnya pada rencana manajemen nyeri jangka panjang yang dapat mengurangi frekuensi kekambuhan serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Diagnosis dilakukan dokter dengan menelusuri riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Tes penunjang seperti X-ray, CT scan, MRI, hingga bone scan dapat membantu mengetahui sumber nyeri secara spesifik.

Pengobatan awal biasanya melibatkan pereda nyeri seperti aspirin, parasetamol, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Pasien juga disarankan menghindari aktivitas yang memperparah rasa sakit.

Jika nyeri tidak kunjung membaik, terapi lanjutan bisa mencakup fisioterapi, penggunaan korset penyangga punggung, suntikan pereda nyeri, atau dalam kasus tertentu, operasi. Namun, operasi umumnya dijadikan pilihan terakhir setelah berbagai upaya konservatif tidak membuahkan hasil.